PM Israel Netanyahu Tegaskan Menolak Negara Palestina
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan penolakan segala bentuk pembentukan negara Palestina. Hal itu disampaikannya sehari sebelum Dewan Keamanan PBB melakukan voting atas draf resolusi perdamaian Gaza yang diusulkan Amerika Serikat (AS), Senin (17/11/2025) waktu New York.
Pernyataan tegas Netanyahu ini muncul di tengah tekanan diplomatik intens, di mana Israel disebut sedang berusaha mengubah sejumlah frasa sensitif dalam draf tersebut, khususnya bagian yang menyebutkan “penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara Palestina.”
Netanyahu: Sikap Saya Tidak Berubah
Dalam rapat kabinet pada Minggu (16/11/2025), Netanyahu menegaskan kembali bahwa posisi Israel terhadap kenegaraan Palestina tetap sama seperti selama bertahun-tahun.
“Penolakan saya terhadap pembentukan negara Palestina tidak berubah,” ujarnya.
Dia menegaskan, Gaza harus tetap berada di bawah kendali keamanan Israel, dengan syarat utama yaitu Gaza harus didemiliterisas dan Hamas harus dibubarkan sepenuhnya.
Netanyahu mengatakan telah menentang upaya internasional untuk mendorong pembentukan negara Palestina sepanjang karier politiknya, termasuk menghadapi tekanan kuat dari dalam dan luar negeri.
Israel Tekan AS Ubah Draf Resolusi PBB
Laporan stasiun TV Israel, KAN, menyebut Israel melakukan lobi diplomatik menit terakhir untuk memaksa AS memperhalus kalimat dalam draf resolusi DK PBB. Tel Aviv tidak ingin redaksi tersebut memberikan legitimasi baru menuju berdirinya negara Palestina.
Para pejabat Israel, termasuk ajudan Netanyahu dan diplomat senior Kemlu Israel, disebut berdiskusi intens dengan tim Presiden AS Donald Trump serta pemimpin beberapa negara Arab untuk memodifikasi teks itu.
Israel menilai frasa yang membuka peluang kenegaraan Palestina dapat menimbulkan “hasil politik yang tidak terduga” dan berpotensi membahayakan kepentingannya.