PM Jepang Yoshihide Suga Umumkan Status Darurat untuk Tokyo dan 3 Prefektur Lain
TOKYO, iNews.id – Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, akhirnya mengumumkan status darurat selama satu bulan ke depan di Ibu Kota Tokyo dan tiga prefektur tetangganya, Kamis (7/1/2020). Penetapan keadaan darurat itu untuk membendung penyebaran infeksi Covid yang kian mengganas di negara itu.
Jumlah kejadian infeksi virus corona harian di Jepang melonjak ke rekor baru, yakni lebih dari 7.000 kasus pada Kamis ini.
Pemerintah Jepang menyatakan, keadaan darurat akan berlangsung dari 8 Januari hingga 7 Februari di Prefektur Tokyo, Saitama, Kanagawa, dan Chiba. Sekitar 30 persen penduduk Jepang bermukim di empat prefektur itu.
Ke depan, pemerintah akan menerapkan langkah-langkah pembatasan di semua restoran dan tempat hiburan yang ada di Tokyo dan tiga wilayah tetangganya itu. Pemerintah menganggap restoran dan bar sebagai area paling berisiko untuk menyebarkan Covid-19.
Sementara, keempat prefektur tersebut memiliki sekitar 150.000 restoran dan bar. PM Suga mengatakan, mempersingkat jam operasional bar dan restoran terbukti mampu membantu menurunkan kasus infeksi di daerah seperti Osaka dan Hokkaido.
Kendati demikian, pembatasan yang diterapkan nanti tidak akan seketat yang diberlakukan secara nasional (seluruh Jepang) pada April hingga akhir Mei 2020. Pemerintah negeri sakura tidak ingin kerusakan ekonomi menjadi lebih parah akibat pembatasan tersebut.
“Situasi menjadi semakin meresahkan secara nasional dan kami juga merasakan krisis yang kuat,” ujar PM Suga dalam konferensi pers di Tokyo, Kamis (7/1/2021), dikutip Reuters.
Sebelumnya, Suga sempat menolak usulan keadaan darurat untuk Tokyo dan daerah sekitarnya, lantaran khawatir bakal memperburuk ekonomi Jepang.
Meskipun dampak pandemi Covid di Jepang tidak separah banyak negara lainnya di dunia, negeri samurai itu ternyata belum mampu mengendalikan virus corona sebaik beberapa negara lain di Asia, khususnya Asia Timur.
Lonjakan infeksi di Tokyo secara konstan menunjukkan tren peningkatan menjadi 2.447 kasus baru pada Kamis ini, jauh lebih tinggi dari rekor yang tercatat sehari sebelumnya yaitu 1.591 kasus baru.
Jepang rencananya akan memulai program vaksinasi massal pada akhir Februari.
Editor: Ahmad Islamy Jamil