Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prancis Kirim Tentara ke Israel, Awasi Gencatan Senjata Gaza
Advertisement . Scroll to see content

PM Prancis Edouard Philippe Ungkapkan Rencana Perlonggar Lockdown

Rabu, 29 April 2020 - 00:30:00 WIB
PM Prancis Edouard Philippe Ungkapkan Rencana Perlonggar Lockdown
Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id – Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, menilai pemberlakuan karantina wilayah alias lockdown telah menyelamatkan 62.000 jiwa dari wabah virus corona (Covid-19) dalam sebulan. Akan tetapi, mempertahankan kebijakan itu menurut dia juga akan meningkatkan risiko akan terpuruknya ekonomi masyarakat.

Berbicara di parlemen, dia mengatakan sudah waktunya untuk menjelaskan kepada warga Prancis mengenai rencana untuk memperlonggar karantina wilayah secara bertahap. Dia berpendapat, warga Prancis harus belajar bagaimana hidup dengan virus corona jenis baru itu dan melindungi diri mereka sendiri.

Sebelumnya, para ilmuwan Prancis sedang bersiap meluncurkan uji coba terhadap manusia untuk membuktikan hipotesis bahwa nikotin dapat membantu tubuh memerangi infeksi Covid-19. Eksperimen itu akan melibatkan kelompok petugas kesehatan dan pasien yang menggunakan patch (lembaran) nikotin, serta kelompok lain yang menggunakan patch plasebo.

Mereka kemudian akan diuji untuk melihat perbedaan cara tubuh mereka merespons virus. Uji coba ini adalah tindak lanjut dari penelitian data kesehatan masyarakat Prancis yang diterbitkan bulan lalu, yang tampaknya menunjukkan bahwa perokok memiliki kemungkinan 80 persen lebih rendah untuk terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok pada usia dan jenis kelamin yang sama.

Para ilmuwan berhipotesis dalam penelitian mereka bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memengaruhi kemampuan molekul virus corona melekat pada reseptor di dalam tubuh. “Anda memiliki virus yang tiba di reseptor, dan nikotin menghalangi itu, dan mereka berpisah,” kata Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus ilmu syaraf di institut Pasteur Prancis, menggambarkan proses dari hipotetis itu.

Dia ikut menulis penelitian dengan Zahir Amoura, seorang profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere Paris, dan mereka berdua melakukan uji coba itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut