Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kabar Duka, Sutradara Palestina Mohammad Bakri Meninggal Dunia
Advertisement . Scroll to see content

PM Shtayyeh: Hamas Bagian Integral dari Mozaik Politik Palestina

Minggu, 10 Desember 2023 - 18:57:00 WIB
PM Shtayyeh: Hamas Bagian Integral dari Mozaik Politik Palestina
Mohammad Shtayyeh mengatakan, PA tidak akan pernah meninggalkan Gaza (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DOHA, iNews.id - Pemerintah Otoritas Palestina (PA) yang berkuasa di Tepi Barat menegaskan Jalur Gaza masih menjadi bagian dari Palestina yang bisa dikelola secara bersama-sama oleh faksi-faksi politik. Ini seolah menepis anggapan bahwa PA akan secara sepihak mengambil alih kekuasaan wilayah tersebut dari Hamas setelah perang dengan Israel berakhir.

Seperti dilaporkan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) diam-diam berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas pemegang kendali di Gaza. AS ingin PA memerintah di wilayah yang dikuasai Hamas itu pasca-pemilu 1990-an.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, PA tidak akan pernah meninggalkan Gaza.

“Kami bukan Palang Merah. Ini adalah rakyat kami, ini adalah tanah kami,” katanya, di sela Forum Doha, Minggu (10/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Dia menambahkan, sejak 17 tahun terakhir bahkan sebelum itu yakni selama 30 tahun, PA selalu memberikan bantuan ke Gaza. 

"Kami yang mengurus air, listrik, sampah, pendidikan, dan kesehatan," ujarnya.

Shtayyeh menekankan PA menginguinkan Palestina yang bersatu, tidak terpecah-pecah.

“Kami menginginkan situasi di mana warga Palestina bersatu. Hamas adalah bagian integral dari mozaik politik Palestina. Saya kira sudah saatnya Hamas menghubungi presiden Palestina dan mengatakan kita semua bersatu mendukung Anda, Anda adalah otoritas sah rakyat Palestina, dan kami siap untuk terlibat,” katanya.

Israel memblokade Gaza sejak 2007 atau setelah Hamas memegang kendali wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa tersebut. Setahun sebelumnya Hamas memenangkan pemilu parlemen yang seharusnya juga berhak atas wilayah Tepi Barat. Hamas memperoleh 44,45 persen suara dan 74 kursi, sedangkan Fatah, kelompok paling dominan di Pemerintahan Otoritas Palestina, memperoleh 41,43 persen suara dan 45 kursi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut