Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembak Hansip hingga Tewas di Cakung Ternyata Residivis, 5 Kali Masuk Bui
Advertisement . Scroll to see content

Polisi Australia Geledah Rumah Keluarga Penembak Masjid Selandia Baru

Senin, 18 Maret 2019 - 12:23:00 WIB
Polisi Australia Geledah Rumah Keluarga Penembak Masjid Selandia Baru
Salah satu rumah yang digeledah polisi di Sandy Beach, New Sotuh Wales, Australia. (Foto: ABC News)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Satuan anti-teror Australia menggeledah dua rumah di New South Wales (NSW) terkait penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Salah satunya, rumah saudara perempuan Brenton Tarrant, pelaku penembakan.

Penggeledahan rumah di Sandy Beach, dekat Kota Coffs Harbour, dilakukan pada Senin (18/3/2019) pagi waktu setempat.

Tidak lama berselang, mereka juga memeriksa rumah lainnya di Maclean, sekitar satu jam dari lokasi rumah pertama.

"Tujuan utama kegiatan ini untuk mendapatkan bahan yang dapat membantu Kepolisian Selandia Baru dalam penyelidikan yang sedang berlangsung," demikian pernyataan polisi, seperti dilaporkan ABC News, Senin (18/3/2019).

Disebutkan, pihak keluarga Tarrant bersikap bekerja sama dalam penyelidikan ini.

Sementara itu di Selandia Baru, polisi juga menggeledah apartemen tempat tinggal Tarrant di Kota Dunedin. Kota ini berjarak lima jam perjalanan ke Christchurch.

Kepada ABC News, sejumlah tetangga Tarrant mengaku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan pria tersebut.

"Dia tidak menampakkan diri sebagai seorang Nazi," kata salah satu tetangga yang tak bersedia disebutkan namanya.

Rumah tempat tinggal Brenton Tarrant di Kota Dunedin, sekitar 5 jam dari Kota Christchurch, di mana dia membantai 50 orang jamaah masjid, dan puluhan lainnya yang masih dalam kondisi kritis. (FOTO: ABC News/ Barbara Miller)

"Dia berpakaian seperti layaknya orang biasa. Dia tidak pesta-pesta, selalu menutup gorden rumah, dan merapikan halaman," tambahnya.

Seorang perempuan yang tinggal di dekat situ mengaku Tarrant terkadang membuatnya tak nyaman. Tarrant, katanya, suka menatapinya saat dia lewat.

"Saya menganggap dia tak bersahabat. Saya tak mau menatapnya," ujar perempuan tersebut.

"Saya merinding begitu tahu ternyata dia itu penganut supremasi kulit putih," tambahnya.

Tarrant menamatkan SMA pada 2009 dan dua tahun setelah itu bepergian ke sejumlah negara Asia dan Eropa.

Mantan bos sewakt dia masih bekerja di gym menyebutnya sebagai pgawai yang berdedikasi. Dia nyaris tak percaya bahwa Tarrant melakukan penembakan tersebut.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjelaskan Tarrant tidak masuk dalam daftar orang yang diawasi aparat.

Sedangkan Kepolisian NSW Police menyatakan, Tarrant hanya pernah punya masalah pelanggaran lalu lintas.

PM Ardern mengisyaratkan perubahan UU Senjata di Selandia Baru. Kabinetnya mengadakan rapat pada Senin (18/3/2019) untuk membahas hal itu. Lima senjata api yang digunakan Tarrant dalam aksinya dia peroleh secara legal.

Daftar nama-nama korban disampaikan ke pihak keluarga dan proses pengembalian mayat diperkirakan akan dimulai hari ini.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut