Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK bakal Terbang ke Arab Saudi, Usut Korupsi Kuota Haji
Advertisement . Scroll to see content

Polisi dan Tentara Ekuador Serbu Kedutaan Meksiko, Hubungan 2 Negara Memanas

Minggu, 07 April 2024 - 14:30:00 WIB
Polisi dan Tentara Ekuador Serbu Kedutaan Meksiko, Hubungan 2 Negara Memanas
Aparat keamanan Ekuador melancarkan operasi penangkapan mantan Wakil Presiden Jorge Glas dari Unit Flagrancy, di Quito, Ekuador 6 April 2024. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

QUITO, iNews.id – Pemerintah Ekuador memutuskan untuk menyerbu Kedutaan Meksiko yang ada di negara Amerika Selatan itu. Penggerebekan itu bertujuan untuk menahan mantan Wakil Presiden Ekuador, Jorge Glas, karena ada kemungkinan pria itu melarikan diri ke luar negeri. 

Pada Sabtu (6/4/2024) malam waktu setempat, polisi Ekuador menyerbu Kedutaan Meksiko di Quito menggunakan kendaraan bersenjata untuk menangkap Glas, yang berlindung di misi diplomatik itu. Menanggapi insiden itu, Meksiko pun menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Dikatakan bahwa para diplomat Meksiko menderita luka-luka akibat penyerbuan tersebut. 

“Keputusan presiden (Ekuador) diambil karena adanya risiko nyata akan adanya kemungkinan kaburnya seorang warga negara yang akan diadili,” kata Menteri Luar Negeri Ekuador, Gabriela Sommerfeld, kepada wartawan, akhir pekan ini. 

Glas menjalani hukuman lima tahun penjara karena kasus suap dan persekongkolan jahat sebelum dibebaskan pada akhir 2022. Namun, pada Desember 2023, dia dijatuhi hukuman enam tahun penjara lagi dalam kasus korupsi yang melibatkan perusahaan konstruksi Brasil Odebrecht, yang saat ini dikenal sebagai Novonor. 

Glas lantas berlindung di misi diplomatik Meksiko pada bulan yang sama, sebelum surat perintah resmi penangkapannya dikeluarkan. Pada 5 April 2024, Meksiko memberikan suaka politik kepada Glas. Ekuador menyebut keputusan Meksiko itu ilegal dan menuntut ekstradisi politikus tersebut. 

Hubungan kedua negara juga memburuk minggu ini karena Quito menyatakan Duta Besar Meksiko, Raquel Serur, sebagai persona nongrata (orang yang tidak diinginkan kehadirannya di negara tuan rumah). Keputusan itu buntut dari komentar presiden Meksiko tentang Pemilihan Umum 2023 di Ekuador.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut