YERUSALEM, iNews.id – Polisi Israel mengusir satu keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem Timur, Syekh Jarrah, pada Rabu (19/1/2022). Aparat zionis itu juga menghancurkan tempat tinggal keluarga tersebut.
Polisi Israel merobohkan rumah itu, dua hari setelah seorang anggota keluarga Salhiyeh—yang berkebangsaan Palestina—naik ke atap rumahnya. Dia mengancam akan meledakkan bangunan itu dengan tabung gas jika keluarganya diusir paksa dari rumah mereka oleh zionis.
4 Respons Zionis terhadap Kemenangan Mamdani, Salah Satunya Meminta Warga Yahudi Pindah ke Israel
Rumah itu terletak sekitar 1 km utara tembok Kota Tua Yerusalem, tempat bentrokan meletus tahun lalu antara warga Palestina dan pemukim Yahudi.
Kasus penggusuran rumah keluarga tersebut menjadi sorotan para diplomat dan aktivis hak asasi manusia (HAM).
Pria Palestina Ancam Ledakkan Rumah saat Akan Digusur Tentara Israel
“Hati saya hancur. Kalian lihat sendiri, mata pencaharian penduduk hancur di depan mata kalian, dan sekarang rumah itu hilang,” kata salah satu aktivis yang meminta tidak disebutkan namanya kepada Reuters, hari ini.
Rumah itu berdiri di seberang Konsulat Inggris di Yerusalem Timur. Inggris sendiri pada Senin (17/1/2022) lalu menyatakan bahwa penggusuran di wilayah Palestina, apa pun bentuknya kecuali dalam keadaan luar biasa, bertentangan dengan hukum humaniter internasional.
Warga Arab Protes Perampasan Tanah oleh Israel, Polisi Gunakan Senjata Bubarkan Massa
Polisi Israel berdalih hanya menegakkan perintah penggusuran yang disetujui pengadilan. Menurut mereka, rumah yang ditempati keluarga Palestina itu adalah “bangunan ilegal” yang dibangun di atas lahan yang diperuntukkan bagi sekolah untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Di mata rakyat Palestina, kawasan Syekh Jarrah saat ini menjadi lambang kampanye Israel untuk memaksa mereka keluar dari Yerusalem Timur.
Dalam pernyataan bersama dengan pemerintah kota Yerusalem, polisi mengatakan beberapa orang ditangkap untuk diinterogasi karena dicurigai melanggar perintah pengadilan dan mengganggu perdamaian. Saksi mata mengatakan, sekitar 25 warga Palestina, termasuk lima anggota keluarga, ditahan.
Reuters melansir, pada Rabu ini, belasan polisi tampak memindahkan tabung gas, dengan penggali mekanis yang digunakan dalam pembongkaran, menyisakan gundukan beton dan logam bengkok dari reruntuhan rumah keluarga Palestina itu.
Syekh Jarrah direbut dan diduduki Israel dalam Perang 6 Hari pada 1967, bersama dengan Yerusalem Timur. Semua wilayah itu kemudian dianeksasi zionis.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku