Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penembakan Brutal di Gedung Pencakar Langit New York, 5 Orang Tewas termasuk Polisi Muslim
Advertisement . Scroll to see content

Polisi Periksa Masjid Diduga Terkait dengan Teror New York

Rabu, 01 November 2017 - 18:48:00 WIB
Polisi Periksa Masjid Diduga Terkait dengan Teror New York
Sayfullo Saipov sesaat sebelum ditembak polisi (Foto: Twitter)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id – Masjid di New Jersey yang biasa digunakan pelaku teror di New York, Sayfullo Saipov, untuk salat diperiksa kepolisian New York, Rabu (01/11/2017). Lokasi Masjid Omar di Paterson, New Jersey, tidak jauh dari rumah Saipov.

Selain Masjid Omar, beberapa masjid lain juga diperiksa polisi karena dianggap sebagai "pemicu konspirasi teroris". Demikian dikutip dari Reuters.

Polisi sebenarnya sudah mencurigai Masjid Omar sejak 2005. Meski laporan New York Police Department (NYPD) pada 2006 menyebutkan tidak ada aktivitas kriminal di masjid tersebut, namun Masjid Omar dikategorikan sebagai “tempat yang menjadi subjek investigasi federal”.

Setelah Saipov melakukan aksi teror di Manhattan, Selasa 31 Oktober 2017, polisi dan Biro Penyelidik Federal (FBI) mulai menelusuri beberapa lokasi di New Jersey, terutama tempat-tempat yang memiliki keterkaitan dengan Saipov. Selain masjid, petugas juga menggeledah apartemen, beberapa rumah, serta toko-toko.

Slavo Petrov, tetangga Saipov, mengatakan pelaku sering beribadah di masjid dekat rumahnya. Selain itu Saipov tidak begitu ramah dengan tetangganya. "Dia tidak pernah mengatakan selamat pagi dan selamat siang," ungkapnya.

Keterangan Petrov ini berbeda dengan pernyataan rekan pelaku, Kobiljon Matkarov, yang menyebut bahwa Saipov orang yang baik. "Dia orang yang sangat bersahabat dan baik," cetusnya.
 
Sementara itu sebuah dokumen milik Pemerintah Amerika Serikat menyebutkan warga Uzbekistan biasanya menjadi radikal ketika menjadi imigran di negara lain. Banyak aksi teror yang berkaitan dengan warga Uzbekistan, seperti di bandara Istanbul, Turki, pada 2016, rencana bom bunuh diri di Turki, beberapa penyerangan di Rusia, dan pemenggalan kepala anak kecil karena motif agama.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut