Polisi Selamatkan 68 Anak yang Bekerja di Perkebunan Kakao
SOUBRE, iNews.id - Polisi Pantai Gading menyelamatkan 68 anak yang bekerja di perkebunan kakao. Kebanyakan dari mereka diperdagangkan dari negara tetangga, Burkina Faso.
Operasi tersebut melibatkan sekitar 100 petugas polisi pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Operasi ini merupakan yang pertama sejak 2014 di Soubre, di jantung kawasan kakao.
Komisaris polisi yang bertanggung jawab atas unit khusus pekerja anak, Luc Zaka mengatakan, banyak tindakan ini terhambat oleh kurangnya dana.
"Kami kekurangan sarana untuk lebih efisien dan mencapai hasil yang diharapkan. Tetapi setiap kali berada di lapangan, kami berhasil menyelamatkan anak-anak dan menangkap tersangka," katanya, seperti dikutip Reuters.
Sementara anggota komite pemantau pekerja anak nasional, Brahima Coulibaly mengatakan, pihak berwenang akan melakukan operasi di daerah lain dalam beberapa bulan.
Negara Afrika Barat yang merupakan penghasil kakao terbesar di dunia memiliki hampir 1 juta anak yang bekerja di sektor. Padahal, upaya mengatasi masalah pekerja anak sudah dilakukan bertahun-tahun.
Salah satu pekerja anak di sebuah pusat perawatan wilayah barat daya Soubre mengatakan ayahnya telah membawanya dari Burkina Faso pada usia 13 tahun. Dia sengaja dibawa untuk bekerja di perkebunan kakao pamannya.
Dia ditemukan polisi saat tengah membelah kakao dengan parang. Kini, ayahnya telah meninggalkannya.
"Saya sudah bekerja di kakao selama dua tahun, sejak saya tiba di Pantai Gading," kata Nounfo kepada Reuters.
Polisi mengatakan hubungan keluarga Nounfo tidak jelas dengan paman yang dimaksud. Laki-laki itu diklaim termasuk di antara sekitar 25 tersangka penyelundup yang ditangkap dan sekarang menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Masalah ini dapat mempengaruhi ekspor ke Uni Eropa, yang sedang mempertimbangkan undang-undang baru untuk melarang impor komoditas yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia.
Editor: Umaya Khusniah