Pompeo ke Raja Salman: Perlu Penyelidikan Transparan soal Khashoggi
RIYADH, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman untuk membahas hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi dua minggu lalu di Istanbul, Selasa (16/10/2018).
Khashoggi terakhir tampak memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober dan hingga kini belum diketahui nasibnya. Turki menduga Khashoggi dibunuh oleh agen Saudi, namun Pemerintah Saudi membantah tuduhan tersebut.
Pompeo menekankan pentingnya penyelidikan yang transparan atas kasus itu.
"Menteri Luar Negeri Pompeo mengatakan kepada kedua pemimpin Saudi itu pentingnya diadakan penyelidikan yang menyeluruh, transparan, dan cepat, serta menyambut dukungan Saudi bagi para penyelidik Turki," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS.
Menurut laporan-laporan media AS, Pemerintah Saudi agaknya cenderung mengakui Khashoggi dibunuh setelah dia masuk ke dalam konsulat, namun kematiannya disebabkan proses interogasi yang keliru.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz. (Foto: AFP)
Khashoggi, pengkritik kerajaan dalam tulisan-tulisannya di harian The Washington Post, pindah ke AS tahun lalu karena khawatir akan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah Saudi.
Kemlu AS menyatakan, Pompeo dikirim langsung ke Riyadh karena hal itu dianggap sangat penting oleh Presiden Trump. Pompeo awalnya bertemu dengan Raja Salman, kemudian bertemu dua kali dengan putra mahkota, termasuk makan malam dengannya.
"Kita adalah sekutu yang kuat sejak lama, dan kita sudah menghadapi tantangan bersama, dulu, sekarang, dan di masa depan," kata Pangeran Mohammed bin Salman, saat bertemu Pompeo.
"Itu jelas,” jawab Pompeo.
Saat memerintahkan Pompeo untuk terbang ke Riyadh, Trump mengatakan Raja Salman membantah keras laporan-laporan yang menyebut Jamal Khashoggi sengaja dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.
Editor: Nathania Riris Michico