Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! Kebakaran Panti Jompo, 12 Lansia Tewas karena Tak Bisa Berjalan
Advertisement . Scroll to see content

Populasi China Menyusut, Pemerintah Bakal Permudah Persalinan dan Kembangkan Tempat Perawatan Anak

Selasa, 05 Maret 2024 - 10:14:00 WIB
Populasi China Menyusut, Pemerintah Bakal Permudah Persalinan dan Kembangkan Tempat Perawatan Anak
Anak-anak di Beijing, China, tengah bermain (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.idChina berencana meluncurkan sejumlah kebijakan baru untuk meningkatkan angka kelahiran di negara itu. Di sisi lain, pemerintah negeri tirai bambu juga akan membuat program untuk mendukung penduduk lansia yang terus bertambah.

Salah satu kebijakan Beijing untuk meningkatkan angka kelahiran adalah dengan mendukung proses persalinan yang mudah bagi kaum ibu. Sementara untuk menyejahterakan para manula, China bakal meningkatkan tunjangan dan pensiun dasar serta mendorong sistem pensiun swasta.

Langkah-langkah tersebut diambil Beijing setelah populasi China mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut pada 2023. Angka kelahiran di China turun menjadi sekitar setengah dari angka kelahiran pada 2016. Sementara itu, angka pernikahan di negara tersebut mencapai rekor terendah pada 2022.

“(China akan) berusaha mewujudkan masyarakat yang ramah terhadap kelahiran dan mendorong pembangunan populasi yang seimbang dalam jangka panjang,” demikian bunyi laporan resmi Pemerintah China pada Selasa (5/3/2024), seperti dikutip Reuters.

Selain itu, otoritas negara itu juga akan mengembangkan tempat-tempat perawatan anak untuk kepentingan umum demi menekan biaya persalinan, pengasuhan, dan pendidikan anak.

Sebagian besar penurunan demografi China disebabkan oleh kebijakan satu anak yang diberlakukan antara 1980 dan 2015. Sejak 2021, barulah setiap pasangan diperbolehkan memiliki hingga tiga anak.

Akan tetapi, saat ini semakin banyak perempuan China yang memilih untuk tidak memiliki anak. Pasalnya, mereka acap kali merasa terhambat oleh tingginya biaya pengasuhan anak; enggan untuk menikah, atau; menunda memiliki anak demi karier mereka. Sementara pada saat yang sama diskriminasi gender masih terus terjadi di negeri itu.

Pihak berwenang China sebenarnya sudah berusaha memberikan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah kelahiran. Beberapa kebijakan yang telah diterapkan antara lain memperluas cuti hamil, meningkatkan tunjangan finansial dan keringanan pajak untuk memiliki anak, serta subsidi perumahan.

Sayangnya, China kini menjadi salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak, bila dibandingkan dengan PDB per kapitanya. Hal itu terungkap lewat data yang dirilis sebuah lembaga think tank terkemuka China pada bulan lalu.

Untuk mendukung para lansia, China akan menerapkan sistem pensiun swasta di seluruh negeri. Beijing juga bakal meningkatkan tunjangan dasar hari tua minimum bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja, serta pensiun dasar bagi para pensiunan.

Dikatakan pula, China akan membangun sistem untuk menyediakan layanan perawatan lansia di rumah dan mengembangkan sistem kesehatan untuk mereka.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut