Posting Video di Pabrik Senjata, Mantan Presiden Rusia Tepis Negaranya Kehabisan Rudal
MOSKOW, iNews.id - Wakil Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev menegaskan negaranya masih memiliki cukup senjata dan amunisi untuk berperang di Ukraina. Pernyataannya itu menepis spekulasi para pejabat negara Barat bahwa Rusia kehabisan rudal dan amunisi artileri.
"Musuh kami mengamati, mereka secara berkala membuat pernyataan bahwa kami tidak memiliki ini atau itu. Saya ingin mengecewakan mereka, kami memiliki semuanya," kata Medvedev, saat berkunjung ke pabrik senjata Kalashnikov, di Izhevsk, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Reuters.
Guna membuktikan pernyataan tersebut, akun Telegram Medvedev memasukkan video saat mantan presiden Rusia itu memeriksa senapan Kalashnikov, peluru artileri, rudal, serta drone.
Medvedev juga mengatakan, drone sangat diminati dalam perang di Ukraina. Drone lebih hemat dibandingkan rudal atau amunisi lainnya. Selain itu serangan drone juga sangat presisi. Di samping itu penggunaan drone mengurangi potensi kehilangan prajurit, seperti pilot pesawat tempur.
Sebelumnya pejabat militer Ukraina dan Barat mengatakan Rusia menghadapi kekurangan senjata dan amunisi setelah menembakkan ribuan peluru dan rudal sejak menggelar invasi pada 24 Februari 2022.
Medvedev kerap melontarkan pernyataan berani soal perang di Ukraina.S Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu berkali-kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Pernyataan terbarunya disampaikan saat berpidato di hadapan pejabat partai berkuasa, Persatuan Rusia. Dia menyebut Amerika Serikat (AS) dan sekutu hampir memicu Perang Dunia III dengan bersiap menyerang Rusia.