Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Spesifikasi Rudal Burevestnik Rusia, Bertenaga Nuklir Bisa Kelilingi Bumi Tanpa Terdeteksi
Advertisement . Scroll to see content

Prancis Marah Besar soal Kapal Selam Nuklir, PM Australia: Ini Demi Kepentingan Nasional

Minggu, 19 September 2021 - 14:53:00 WIB
Prancis Marah Besar soal Kapal Selam Nuklir, PM Australia: Ini Demi Kepentingan Nasional
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

CANBERRA, iNews.id - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengaku memahami kekecewaan Prancis atas pembatalan kesepakatan kapal selam Canberra demi perjanjian dengan Amerika Serikat dan Inggris. Meski demikian, dia menjelaskan jika Australia juga perlu melindungi kepentingan nasionalnya.

"Ini merupakan kekecewaan besar bagi pemerintah Prancis, saya memahami itu. Tetapi pada saat yang sama, Australia harus selalu mengambil keputusan yang sesuai dengan kepentingan pertahanan nasional," kata Morrison. 

Sebelumnya, kerja sama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membuat berang Prancis. Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian bahkan menyebut Australia menikam dari belakang.

Ketiga negara pada Rabu lalu menyepakati kemitraan keamanan Indo-Pasifik di mana AS dan Inggris akan membagi teknologi kepada Australia untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.

Kemarahan ini merupakan puncak setelah Australia menolak kesepakatan pengadaan kapal selam nuklir dengan Prancis sebelumnya.

"Ini benar-benar menusuk dari belakang. Kami telah membangun hubungan kepercayaan dengan Australia, kepercayaan ini telah dikhianati," kata Le Drian, kepada radio France Info, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (17/9/2021).

Prancis pun memutuskan untuk menarik para duta besarnya dari AS dan Australia, Jumat (17/9/2021). Langkah itu menyusul pembatalan kontrak pembelian kapal selam rancangan Prancis senilai 40 miliar dolar AS (Rp570,5 triliun) oleh Australia. 

Kontrak pembelian kapal selam itu dibuat Australia dan Prancis pada 2016. Namun, setelah adanya kesepakatan trilateral tentang pembelian kapal selam bertenaga nuklir AS oleh Australia, baru-baru ini, kontrak pembelian alutsista dengan Paris pun akhirnya dibatalkan oleh Canberra. 

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, penarikan dubes tersebut dilakukan atas perintah Presiden Emmanuel Macron. Prancis mengambil langkah semacam itu karena melihat betapa seriusnya masalah pembatalan kontrak oleh Australia tersebut.

“Ini adalah perilaku yang tidak dapat diterima di antara sekutu,” kata Le Drian, Jumat (17/9/2021).

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut