Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Prediksi Intelijen AS Meleset, Pergerakan Taliban Ternyata Jauh Lebih Cepat

Jumat, 20 Agustus 2021 - 07:40:00 WIB
Prediksi Intelijen AS Meleset, Pergerakan Taliban Ternyata Jauh Lebih Cepat
Para pendiri dan pemimpin Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Prediksi intelijen AS soal pergerakan Taliban di Afghanistan meleset. Kelompok pemberontak itu ternyata jauh lebih cepat menguasai negara tersebut daripada yang diperkirakan.

Sembilan hari lalu atau tepatnya pada Rabu (11/8/2021), seorang pejabat pertahanan AS menyebut Taliban dapat mengambil alih Ibu Kota Kabul dalam waktu 90 hari. Prakiraan tersebut diperoleh sang pejabat berdasarkan penilain intelijen Amerika. Kala itu, Taliban baru menguasai sekitar 65 persen wilayah Afghanistan. 

Akan tetapi, empat hari setelah prediksi tersebut muncul, Taliban sudah berhasil menguasai Kabul dan menjatuhkan Pemerintah Afghanistan. Bahkan sebelum Kabul dikuasai sepenuhnya oleh kelompok militan, Minggu (15/8/2021), Presiden Ashraf Ghani sudah lebih dulu melarikan diri ke luar negeri.

Pejabat pertahanan AS—yang ketika itu berbicara secara anonim—mengatakan bahwa prediksi intelijen tersebut memang bukan kesimpulan yang sudah pasti. Namun, sang pejabat menyebut  pasukan keamanan yang dikerahkan Pemerintah Afghanistan bisa saja membalikkan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan terhadap kelompok garis keras itu. 

Sayangnya, lagi-lagi prediksi tersebut meleset. Tentara pemerintah tak mampu memberikan perlawanan yang berarti. Bahkan, senjata-senjata yang tadinya dipakai Tentara Nasional Afghanistan, kini malah jatuh ke tangan Taliban. Mayoritas senjata tersebut adalah buatan Amerika Serikat seperti Karabin M4 dan senapan M16.

Bulan lalu, sekitar 24 diplomat AS di Afghanistan mengirim telegram berisi peringatan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken tentang potensi jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban ketika pasukan AS menarik diri dari negara itu. The Wall Street Journal melaporkan, kabel rahasia itu ditandatangani pada 13 Juli dan menawarkan rekomendasi tentang cara-cara untuk mengurangi krisis dan mempercepat evakuasi warga AS dari Afghanistan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut