Presiden China ke Menhan AS: China Tak Akan Menyerah atas Wilayahnya
BEIJING, iNews.id - China berkomitmen untuk perdamaian dan tidak akan menciptakan kekacauan. Namun, kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis, Presiden China Xi Jinping mengaku tidak akan menyerah atas kedaulatan wilayahnya.
"China tidak akan menyerah, bahkan untuk satu inci pun dari wilayahnya," kata Xi, seperti dilaporkan The Straits Times, Kamis (28/6/2018).
Xi bertemu dengan Mattis dalam kunjungan kenegaraan di Aula Besar Rakyat, Rabu (27/6). Mattis menjadi pemimpin Pentagon pertama yang mengunjungi China sejak 2014. China, kata Xi, bukan negara ekspansionis atau berusaha menjajah bangsa lain. Namun, posisi China sangat jelas terkait isu kedaulatan dan integritas teritorial.
"Kami tidak bisa kehilangan satu inci pun dari wilayah yang ditinggalkan oleh leluhur kami. Pada saat yang sama, kami tidak ingin sedikit pun dari wilayah milik orang lain," kata Xi.
Dia menambahkan, Samudera Pasifik cukup luas untuk mengakomodasi AS, China, serta negara-negara lain.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan masuk dalam apa yang disebut 'sembilan garis putus-putus' di bawah kontrolnya. Klaim Cina itu tumpang tindih dengan empat negara ASEAN lain, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Kunjungan Mattis itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan AS dan China terkait beberapa masalah seperti perdagangan, Laut China Selatan, dan Taiwan. Awal tahun ini, AS mengesahkan undang-undang yang memungkinkan pertukaran pejabat tingkat tinggi dengan Taiwan.
Dalam kunjungannya, Mattis menegaskan AS menganggap hubungan militer dan bilateral dengan China sangat penting. Namun dalam Dialog Shangri-la yang digelar awal Juni di Singapura, mantan jenderal itu mengkritik langkah Beijing yang melakukan aktivitas militer di pulau yang disengketakan di Laut China Selatan.
AS menyatakan China melakukan intimidasi dan pemaksaan. Sebagai akibat dari tindakan itu, China tidak diundang dalam Latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC), latihan angkatan laut multinasional pimpinan AS yang di Hawaii sejak Rabu (27/6).
Menjelang kunjungan Mattis, media China melaporkan kapal perang mereka mengadakan latihan tempur selama lebih dari sepekan di perairan dekat Taiwan.
Namun, analis China maupun media pemerintah menyebut kunjungan Mattis sebagai sinyal kuat bahwa kedua negara masih menginginkan perdamaian, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan.
Editor: Nathania Riris Michico