Presiden Duterte Akhirnya Pulihkan Kehadiran Pasukan AS di Filipina
MANILA, iNews.id - Presiden Rodrigo Duterte memulihkan kembali kerja sama keamanan yang memungkinan kehadiran kembali pasukan Amerika Serikat (AS). Nasib kesepakatan bernama The Visiting Forces Agreement (VFA) itu sempat simpang siur setelah Duterte beberapa kali mengancam akan menghentikannya.
Dalam beberapa kesempatan Duterte bersumpah menyudahi kesepakatan tersebut setelah AS menolak memberikan visa bagi seorang senator Filipina yang merupakan sekutu dekatnya.
VFA memungkinkan AS untuk merotasi ribuan pasukan masuk dan keluar dari Filipina untuk kepentingan latihan perang dan lainnya. AS memandang posisinya di Filipina sangat penting terkait ketegangan dengan China.
Namun keputusan Duterte tersebut tak akan banyak berpengaruh di lapangan karena kesepakatan VFA sebenarnya masih berlaku sampai akhir tahun.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzna tidak tahu persis mengapa Duterte berubah pendirian soal VFA. Namun keputusan itu dibuat setelah bertemu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis.
"Ini memberikan kepastian bagi kami untuk ke depan. Kami bisa melakukan perencanaan jangka panjang dan melakukan berbagai jenis latihan," kata Austin, dikutip dari Reuters, Jumat (30/7/2021).
Bagi AS, merotasi pasukan penting tidak hanya untuk pertahanan Filipina, tapi secara strategis untuk melawan perilaku China di kawasan.
AS bulan ini kembali memperingatkan China bahwa serangan terhadap pasukan Filipina di Laut China Selatan akan memicu aktifnya perjanjian pertahanan AS-Filipina tahun 1951.
Editor: Anton Suhartono