Presiden Haiti Tewas Dibunuh, AS Kirim FBI dan DHS
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengirim pejabat senior Biro Penyelidikan Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) ke Haiti. Pengiriman ini untuk membantu mengungkap kasus pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise.
"Amerika Serikat terlibat erat dengan Haiti dan mitra internasional mendukung rakyat Haiti setelah pembunuhan presiden," kata sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki seperti dilansir dari Reuters.
Pejabat senior dari FBI dan DHS akan dikirim ke Port-au-Prince untuk menilai situasi dan mencari cara terbaik untuk membantu pemerintah Haiti.
"Memperkuat kapasitas penegakan hukum Haiti merupakan prioritas utama AS bahkan sebelum pembunuhan itu," kata Psaki.
Saat ini, polisi dan badan intelijen di AS dan Kolombia sedang menyelidiki pembunuhan Presiden Moise pada Rabu (7/7/2021) lalu. Hal ini setelah adanya penangkapan warga negara AS dan kolombia oleh otoritas Haiti.
"AS menyediakan 5 juta dolar Amerika atau Rp 72 miliar untuk memperkuat kapasitas Polisi Nasional Haiti untuk bekerja dengan masyarakat untuk melawan geng," kata Psaki.
AS juga akan mengirim vaksin Covid-19 ke Haiti paling cepat minggu depan.
Sebelumnya, Presiden Moise tewas terbunuh dalam serangan bersenjata di Port-au-Prince oleh orang tak dikenal yang berbicara bahasa Spanyol. Sementara ibu negara, Martine Moise, yang terluka dalam serangan itu, sedang dirawat di rumah sakit. Anak-anak presiden berhasil selamat.
Otoritas Haiti membunuh empat pelaku yang ternyata tentara bayaran. Dua orang Amerika ditangkap terkait penembakan ini. Selain itu, ada 26 warga Kolombia yang diduga terlibat kasus pembunuhan ini.
Editor: Umaya Khusniah