Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Iran Ancam Israel jika Serang Lebanon: Zionis Akan Hadapi Konsekuensi Berat!

Selasa, 30 Juli 2024 - 19:57:00 WIB
Presiden Iran Ancam Israel jika Serang Lebanon: Zionis Akan Hadapi Konsekuensi Berat!
Masoud Pezeshkian memperingatkan Israel agar tidak menyerang Lebanon atau akan menghadapi konsekunsi bera (Foto: Kantor Pemimpin Agung Iran via EPA-EFE)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan Israel agar tidak menyerang Lebanon. Para pejabat Israel sebelumnya memperingatkan perang besar melawan Lebanon setelah serangan ke Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 orang.

Israel menuduh kelompok Hizbullah Lebanon berada di balik serangan terhadap playground itu, namun dibantah.

"Rezim Zionis (Israel) akan membuat kesalahan besar dan menghadapi konsekuensi berat jika menyerang Lebanon," kata Pezeshkian, kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam percakapan telepon, seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/7/2024).

Dia juga menuduh Israel melanggar semua kerangka kerja serta hukum internasional terkait kejahatan terhadap warga Palestina.

Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Nasser Kanani juga mengeluarkan ancaman serupa. Dia menyebut setiap petualangan militer Israel di Lebanon akan dibalas dengan konsekuensi yang tidak terduga.

Dia juga menyebut serangan Israel terhadap Lebanon hanya memperluas ketidakstabilan dan ketidakamanan di kawasan.

Menurut Kanani, tuduhan Israel kepada Hizbullah juga untuk mengalihkan opini publik dan perhatian dunia dari kejahatan dahsyatnya di Jalur Gaza.

Israel, lanjut dia, juga tidak punya tanggung jawab moral sedikit pun untuk mengomentari serangan di Majdal Shams karena bukan pemilik sah atas wilayah tersebut. Majdal Shams dicaplok oleh Israel usai Perang Arab-Israel pada 1967 dan tindakan itu tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut