Presiden Iran Pezeshkian Sebut Israel Tutupi Kerusakan Perang 12 Hari
“Gencatan senjata bukan jaminan perdamaian. Kami tidak bisa sepenuhnya percaya pada komitmen Israel atau sekutunya,” ujar Pezeshkian.
Terkait isu nuklir yang memicu konflik, Presiden Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan tetap melanjutkan program nuklirnya. Dia menekankan bahwa pengayaan uranium di Iran dilakukan untuk tujuan damai dan dalam kerangka hukum internasional.
“Saya sepakat dengan Presiden AS Donald Trump bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Namun, pengayaan uranium kami sepenuhnya untuk keperluan sipil dan energi, bukan untuk militer,” tuturnya.
Iran juga membantah keras tuduhan Israel bahwa negara tersebut menjalankan program nuklir militer rahasia. Pernyataan ini sejalan dengan pengamatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang belum menemukan bukti konkret bahwa Iran tengah mengembangkan senjata nuklir aktif.
Di sisi lain, serangan AS yang menyasar tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, memicu kemarahan di Teheran. Iran menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan kedaulatan nasional mereka.
Editor: Anton Suhartono