Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan Tengah Malam, Penggantinya Jose Jeri Langsung Dilantik
LIMA, iNews.id - Presiden Peru Dina Boluarte resmi dimakzulkan oleh parlemen, Kamis malam 9/10/2025), waktu setempat. Tak sampai satu jam setelah keputusan itu, Ketua Kongres Jose Jeri langsung dilantik sebagai presiden baru.
Pemungutan suara dan pelantikan Jose Jeri berlangsung cepat, hanya beberapa jam setelah berbagai blok politik di DPR Peru mengajukan mosi pemakzulan dengan alasan ketidakmampuan moral Dina Boluarte.
Boluarte tidak menghadiri sidang pembelaannya Kamis malam. Namun, pemungutan suara tetap berjalan dan mayoritas anggota DPR setuju mencopotnya.
Jeri, politisi berusia 38 tahun dari partai konservatif Somos Peru, kini menjadi presiden ketujuh Peru dalam sembilan tahun terakhir. Dia tampil di hadapan Kongres mengenakan selempang bendera nasional dan langsung menegaskan fokus pemerintahannya.
"Musuh utama ada di jalanan, geng kriminal. Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan," katanya, dilansir dari Reuters, Jumat (10/10/2025).
Di luar gedung Kongres, massa berkumpul sambil membawa bendera dan memainkan alat musik. Sebagian merayakan lengsernya Boluarte, sementara sebagian lain menunggu kabar di Kedutaan Ekuador yang dirumorkan akan menjadi lokasi Boluarte mencari suaka.
Tak lama setelah pemakzulannya, Boluarte menyampaikan pidato dari istana kepresidenan. Dia mengakui Kongres yang dulu melantiknya kini telah menyingkirkannya.
"Kongres yang sama yang mengangkat saya pada 2022 kini telah mencopot saya, dengan segala implikasinya bagi stabilitas demokrasi negara kita," ujarnya.
Dina Boluarte yang tahun ini berusia 63 tahun, sudah lama tidak disukai publik dengan tingkat dukungan hanya 2–4 persen. Dia dituduh menyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri, serta dianggap bertanggung jawab atas penumpasan brutal terhadap demonstran yang mendukung mantan presiden Pedro Castillo.
Selain itu, Boluarte terseret skandal kekayaan ilegal, termasuk kepemilikan jam tangan mewah Rolex yang tak dilaporkan dan keputusannya melipatgandakan gajinya pada Juli lalu. Namun, dia membantah semua tuduhan tersebut.
Pemakzulan Boluarte memperpanjang daftar panjang krisis politik di Peru. Tiga mantan presiden negara itu mendekam di penjara.
Menariknya, kali ini partai-partai kanan yang dulu mendukung Boluarte, termasuk Popular Renewal, milik Rafael Lopez dan Popular Force milik Keiko Fujimori, justru ikut mendorong pencopotannya. Kedua tokoh itu disebut akan maju dalam pemilu presiden April 2026.
Editor: Maria Christina