Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Putin: Negara Barat Ingin Hambat Perkembangan Rusia

Kamis, 20 Desember 2018 - 18:52:00 WIB
Presiden Putin: Negara Barat Ingin Hambat Perkembangan Rusia
Jumpa pers tahunan Presiden Vladimir Putin (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai tuduhan negara-negara Barat terkait aktivitas mata-mata Rusia merupakan cara untuk merusak posisi negaranya.

Dia mencontohkan tuduhan percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris, pada Maret lalu menggunakan zat kimia pelumpuh saraf, Novichok. Inggris menyebut dua anggota intelijen militer Rusia terlibat.

Menurut Putin, kasus tersebut sengaja dibuat-buat demi merusak Rusia. 

"Jika tidak ada Skripal, mereka akan memikirkan cara yang lain. Hanya ada satu tujuan, yakni untuk menahan perkembangan Rusia sebagai pesaing," kata Putin, dalam jumpa pers tahunan di Moskow, dikutip dari AFP, Kamis (20/12/2018).

Contoh lain, lanjut Putin, tuduhan terhadap Maria Butina. Dia didakwa melakukan praktik mata-mata terkait tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016.

Dalam persidangan, Butina mengaku bersalah atas tuduhan berupaya memengaruhi kebijakan luar negeri AS dan menghadapi 6 bulan penjara.

"Saya tidak mengerti apa yang dia bisa akui karena dia tidak menjalankan tugas pemerintah. Apa pun yang dikatakannya berada di bawah ancaman hukuman 10 hingga 15 tahun penjara. Saya tidak mengerti untuk apa mereka memenjarakannya. Tidak ada alasan," kata Putin.

Putin juga mengatakan, sanksi terhadap Rusia yang dikenakan negara-negara Barat merupakan hasil dari pengaruh internasional yang semakin meningkat.

"Ini terkait dengan tumbuhnya kekuatan Rusia, pemain kuat yang muncul dan perlu diperhitungkan," tuturnya.

Lebih lanjut Putin menepis sanksi yang diberlakukan Barat berhasil melemahkan Rusia. Menurut dia, sanksi itu justru membuat Rusia semakin kuat. Ekonomi Rusia telah beradaptasi dengan beberapa sanksi, bahkan berdampak positif, sebagai contoh memperluas lahan pertanian Rusia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut