Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Presiden Taiwan Cerita ke Delegasi AS, Tentaranya Pernah Kalahkan China 64 Tahun Silam

Selasa, 23 Agustus 2022 - 13:44:00 WIB
Presiden Taiwan Cerita ke Delegasi AS, Tentaranya Pernah Kalahkan China 64 Tahun Silam
Tsai Ing Wen mengatakan militer Taiwan pernah mengalahkan China 64 tahun silam (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Presiden Taiwan Tsai Ing Wen mengenang saat militernya pernah mengalahkan upaya China yang berusaha merebut pulau tersebut 64 tahun lalu. Saat itu pasukan China membombardir pulau-pulau di lepas pantai Taiwan.

Dalam pertemuan dengan mantan pejabat Amerika Serikat (AS) Institut Hoover Universitas Stanford, Selasa (23/8/2022), Tsai menegaskan upaya untuk mempertahankan wilayahnya terus berlangsung sampai saat ini. 

Dia merujuk pada serangan China di Pulau Kinmen dan Matsu yang dimulai pada Agustus 1958. Gempuran China berlangsung selama lebih dari sebulan.

"64 tahun lalu, selama pertempuran 23 Agustus, tentara dan warga sipil kami berjuang dalam solidaritas dan mempertahankan Taiwan, sehingga kami memiliki Taiwan yang demokratis hari ini," katanya, dikutip dari Reuters.

"Pertempuran kami untuk melindungi tanah air menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada ancaman apa pun yang dapat menggoyahkan tekad rakyat Taiwan untuk membela negara, tidak juga di masa lalu, sekarang, dan masa depan," kata Tsai.

Dia menambahkan, sejarah itu juga menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Taiwan memiliki tekad dan kepercayaan diri untuk menjaga perdamaian, keamanan, kebebasan, dan kesejahteraan sendiri.

Taiwan berupaya keras mempertahankan wilayahnya dalam pertempuran sengit pada 1958. Saat itu Taiwan mendapat bantuan militer dari AS, termasuk rudal anti-pesawat Sidewinder. Peralatan militer AS membuat Taiwan unggul dalam teknologi persenjataan daripada China saat itu.

Pertempuran yang disebut Krisis Selat Taiwan II itu merupakan perang skala besar terakhir antara kedua pihak.

Sementara itu James O Ellis, mantan pejabat Angkatan Laut AS yang saat ini mengabdi di Hoover, mengatakan kunjungan delegasinya ke Taiwan untuk menegaskan kembali komitmen rakyat AS untuk memperdalam kerja sama.

“Sesuai dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan, kerja sama ini melibatkan penguatan kemampuan Taiwan untuk mempertahankan diri sebagaimana upaya AS untuk mencegah dan menolak setiap penggunaan kekuatan (militer) di Selat Taiwan,” kata Ellis kepada Tsai.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut