Pria di Rusia Jalani Wajib Militer untuk Perangi Ukraina, Banyak Ibu dan Istri Protes
MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin memanggil 300.000 pria untuk wajib militer dalam perang di Ukraina sejak setahun lalu. Banyak ibu dan istri dari prajurit mulai menuntut agar mereka pulang.
Mereka membuat gerakan yang disebut The Way Home. Gerakan itu telah mendapatkan lebih dari 37.000 pengikut di Telegram.
Sejauh ini, otoritas telah membatasi respons mereka dengan mengirim polisi untuk memperingatkan para pengorganisir agar tidak melakukan protes.
Meskipun jumlah yang terlibat sekarang relatif kecil, gerakan ini berisiko membuat malu Kremlin saat Putin bersiap untuk pemilihan presiden pada Maret 2024.
Melansir dari Bloomberg, Sabtu (23/12/2023) para pejabat mengklaim dukungan publik yang luar biasa untuk invasi Ukraina. Perang itu telah berlangsung hampir dua tahun tanpa tanda-tanda berakhir.
"Kami mendukung demobilisasi lengkap, bukan rotasi. Kami tidak ingin siapa pun mengalami apa yang kami alami," kata Maria (26) dari Moskow, seorang aktivis yang pacarnya termasuk yang pertama kali dipanggil.
"Saya pribadi ingin operasi militer ini berakhir. Bagaimana mungkin Anda merasa baik tentang fakta bahwa orang mati setiap hari, bahwa tubuh seseorang dimakan oleh tikus di ladang?" ujarnya.
Keputusan Putin untuk wajib militer memicu keberangkatan ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Rusia.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq