Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh
Advertisement . Scroll to see content

Pria India Diadili di Jerman karena Memata-matai Komunitas Sikh dan Kashmir

Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:17:00 WIB
Pria India Diadili di Jerman karena Memata-matai Komunitas Sikh dan Kashmir
Ilustrasi proses peradilan di pengadilan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

FRANKFURT, iNews.id – Seorang warga Negara India hari ini diadili di Frankfurt, Jerman. Dia disidang atas tuduhan memata-matai komunitas Sikh dan Kashmir di Jerman untuk dinas rahasia New Delhi.

Terdakwa yang diketahui bernama Balvir S itu dituduh bekerja untuk Research and Analysis Wing (RAW), badan intelijen luar negeri India, setidaknya sejak Januari 2015. Jaksa penuntut mengatakan, pria berusia 54 tahun itu memperoleh informasi tentang sejumlah tokoh dalam kelompok oposisi Sikh dan gerakan Kashmir beserta kerabat mereka di Jerman.

Balvir lalu meneruskan informasi tersebut kepada atasannya yang bekerja di Konsulat Jenderal India di Frankfurt. Lelaki itu akan menghadapi 10 persidangan di hadapan Pengadilan Tertinggi Wilayah Frankfurt. Semua persidangan kasus spionase itu dijadwalkan selesai pada 29 Oktober.

Pengadilan Frankfurt juga pernah menghukum pasangan suami istri India karena juga memata-matai dua komunitas yang sama Desember lalu. Sang suami dijatuhi hukuman penjara percobaan selama 18 bulan karena bertindak sebagai agen intelijen asing, sedangkan istrinya didenda 180 hari gaji karena membantu pria itu.

India dan Pakistan saling mengklaim atas wilayah Kashmir sejak dua negara itu merdeka dan terpecah pada 1947. Pemberontakan melawan pemerintahan India telah terjadi sejak 1989 di Kashmir, merenggut puluhan ribu nyawa sampai hari ini.

Frankfurt menjadi perhatian khusus bagi dinas rahasia India lantaran wilayah Jerman bagian barat menjadi rumah bagi komunitas Sikh terbesar di negara itu. Menurut perkiraan, jumlah penganut Sikh di wilayah itu mencapai antara 10.000 dan 20.000 orang, dan menjadi salah satu yang terbesar di Eropa.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut