Pria Inggris Jadi Pasien Kedua di Dunia yang Sembuh Total dari HIV

PARIS, iNews.id - Seorang pria dilaporkan menjadi pasien kedua yang sembuh dari HIV setelah menjalani perawatan transplantasi sel induk. Pria itu berasal dari London, Inggris.

Pria yang disebut "Pasien London" itu merupakan seorang penderita kanker yang berasal dari Venezuela. Dia menjadi berita utama tahun lalu ketika para peneliti di University of Cambridge melaporkan mereka tidak menemukan jejak virus penyebab AIDS dalam darahnya selama 18 bulan.

Baca Juga

Rusia Akan Uji Coba Senjara Nuklir jika Negara Lain Melakukannya

Ravindra Gupta, penulis utama studi yang diterbitkan dalam The Lancet HIV, mengatakan hasil tes baru itu bahkan lebih luar biasa dan kemungkinan menunjukkan pasien itu sembuh.

"Kami telah menguji serangkaian lokasi yang biasanya disembunyikan oleh HIV dan semuanya negatif untuk virus aktif," kata Gupta, kepada AFP, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga

Orang Terinfeksi HIV Harus Patuh Minum Obat

Sang pasien, yang mengungkapkan identitasnya pekan ini sebagai Adam Castillejo (40), didiagnosis dengan HIV pada 2003 dan telah menjalani pengobatan demi mengendalikan penyakit itu sejak 2012. Belakangan, dia didiagnosis menderita Limfoma Hodgkin lanjut, kanker mematikan.

Pada 2016, dia menjalani transplantasi sumsum tulang untuk mengobati kanker darah, menerima sel punca dari donor dengan mutasi genetik, yang bisa mencegah penularan HIV. Donor dengan keunggulan ini kurang dari satu persen orang Eropa.

Dia menjadi orang kedua yang sembuh dari HIV setelah Timothy Brown dari Amerika, yang dikenal sebagai "Pasien Berlin". Brown pulih dari HIV pada 2011 setelah pengobatan serupa.

Tes virus cairan serebral Castillejo, jaringan usus dan jaringan limfoid, tidak menunjukkan infeksi aktif.

Gupta mengatakan tes itu mengungkap "fosil" HIV - fragmen virus yang sekarang tidak mampu bereproduksi, dan karenanya aman.

"Kami mengharapkan itu," katanya.

"Sangat sulit membayangkan bahwa semua jejak virus yang menginfeksi miliaran sel dihilangkan dari tubuh."

Editor: Nathania Riris Michico