Pria Rusia Ramai-Ramai Bekukan Sperma Sebelum Dikirim Perang ke Ukraina, Kenapa?

MOSKOW, iNews.id - Permintaan untuk pembekuan atau pengawetan sperma di kalangan pria Rusia meningkat setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer. Ini memungkinkan mereka untuk tetap bisa memiliki anak meski terbunuh di medan perang.

Para pria yang membekukan sperma, dalam istilah medis dikenal dengan kriopreservasi, umumnya mereka yang terpilih untuk berangkat ke Donbass, Ukraina. Mereka mendatangi klinik-klinik reproduksi sebelum diberangkatkan.

Baca Juga

Banjir Terjang Thailand Selatan, Jutaan Orang Mengungsi, 13 Tewas

Dokter kepala di Pusat Ilmiah dan Praktik untuk Reproduksi Moskow Igor Vinogradov mengatakan terjadi lonjakan permintaan untuk menyimpan sperma oleh pria peserta wajib militer.

Peningkatan akan permintaan juga terjadi di daerah lain seperti Yekaterinburg. Kepala reproduksi Pusat Medis UMMC-Health Dmitry Mazurov mengatakan, tren serupa juga terjadi di wilayahnya.

Baca Juga

Putin Teken Perintah Baru, Mahasiswa Kampus Negeri Tak Dikirim Perang ke Ukraina

Menurut dia, ada enam orang yang mengajukan setiap hari sejak perintah Putin dibandingkan hanya dua atau tiga setiap bulan dalam kondisi normal.

“Mereka menghubungi kami dan menanyakan apakah mungkin untuk menjalani konservasi darurat dalam 2 jam, tanpa persiapan dan pemeriksaan,” katanya, dikutip dari Mirror.

Baca Juga

Putin Kirim Pasukan Cadangan ke Ukraina, Tiket Penerbangan ke Luar Rusia Ludes Terjual