Pria Tanpa Kepala Ditemukan di Kamar Hotel Jepang, Wanita dan Kedua Orang Tua Ditangkap

SAPPORO, iNews.id – Polisi Jepang menangkap seorang wanita dan kedua orang tuanya dalam kasus pemenggalan kepala di sebuah kawasan hiburan malam yang populer di Kota Sapporo, Pulau Hokkaido. Lebih dari tiga pekan lalu, seorang pria tanpa kepala ditemukan di sebuah kamar hotel di daerah itu.

Polisi Hokkaido pada Selasa (25/7/2023) ini menyatakan, mereka menangkap Runa Tamura (29) dan ayahnya Osamu Tamura, seorang psikiater berusia 59 tahun. Penangkapan bapak-anak itu berlangsung kemarin. Mereka dicurigai berkonspirasi untuk memenggal kepala Hitoshi Ura (62) di kamar hotel dan memindahkan kepala korban yang terpenggal pada saat tengah malam antara 1 Juli dan 2 Juli. Kepala Hitoshi tidak pernah ditemukan sejak saat itu.

Baca Juga

Venezuela Siaga Tinggi Hadapi Peningkatan Kekuatan Militer AS di Karibia

Polisi menggerebek rumah tersangka pada hari ini dan menangkap ibu tersangka, Hiroko Tamura, seorang pekerja paruh waktu berusia 60 tahun. Perempuan itu juga dicurigai bersekongkol dengan keluarganya dalam mengangkut dan menyimpan kepala korban di rumah.

Polisi tidak mengatakan secara pasti bagaimana Runa dan ayahnya berkolaborasi dalam kejahatan itu. Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan dan menolak membeberkan apakah tersangka dan korban saling kenal.

Baca Juga

PM Kishida Bertemu Pangeran MBS di Jeddah, Borong 26 Perjanjian Kerja Sama Jepang-Saudi

Polisi juga mencatat bahwa Runa kemungkinan adalah pasien gangguan jiwa. Laporan media yang mengutip beberapa tetangganya mengatakan bahwa Runa mengalami kesulitan bersekolah dan selalu menyendiri sejak kecil.

Kyodo News dan media lain melaporkan, korban dan orang lain yang diyakini sebagai Runa Tamura melakukan check-in di hotel di daerah Susukino. Hotel yang mereka masuki ketika itu dikenal sebagai tempat untuk berbuat mesum. Sekitar tiga jam kemudian, hanya salah satu dari pasangan itu yang terlihat pergi keluar hotel, sambil membawa koper besar.

Baca Juga

Rudal Korut Terbang 74 Menit Sejauh 1.000 Km, Bikin Jepang dan Korsel Resah