Pria Usia Wajib Militer Dilaporkan Kabur dari Rusia, Kremlin: Dibesar-besarkan!
MOSKOW, iNews.id - Rusia menyebut laporan media soal eksodus para laki-laki usia wajib militer setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer dibesar-besarkan. Putin pada Rabu kemarin meneken dekret yang memerintahkan pengiriman pasukan cadangan ke Donbass, Ukraina.
Meski demikian Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov membenarkan adanya tindakan yang diambil pemerintah terhadap demonstran yang menentang mobilisasi. Mereka ditahan pada Rabu malam.
"Ini (penangkapan) tidak melanggar hukum," ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis (22/9/2022).
Tiket penerbangan dari Rusia ke luar negeri ludes terjual pada Rabu kemerin setelah Putin memerintahkan pengiriman pasukan cadangan ke Ukraina. Data Google Trends menunjukkan lonjakan pencarian di Aviasales, situs web populer yang digunakan warga Rusia untuk mencari tiket pesawat.
Penerbangan langsung dari Moskow menuju Istanbul, Turki, dan Yerevan, Armenia, paling banyak dicari. Pasalnya kedua negara tersebut sudah memiliki kerja sama bebas visa dengan Rusia.
Beberapa rute transit, termasuk Moskow tujuan Tbilisi, Georgia, juga ludes terjual. Namun penerbangan menuju Dubai, Uni Emirat Arab, lebih sedikit peminatnya karena harga tiket yang mahal. Tiket termurah Moskow ke Dubai mencapai 300.000 rubel (Rp74,2 juta).
Belum jelas apa alasan warga Rusia ramai-ramai meninggalkan negara mereka setelah pengumuman ini. Namun Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menegaskan personel yang dikirim ke Ukraina adalah pasukan cadangan yang memiliki keahlian militer, bukan peserta wajib militer. Warga yang mengikuti wajib militer, termasuk mahasiswa, tidak akan dikirim.
Rusia memiliki kekuatan 2 juta pasukan cadangan serta sekitar 25 juta orang yang berada dalam wajib militer. Sementara kekuatan yang dikirim ke Donbass hanya sekitar 300.000 personel pasukan cadangan.
Editor: Anton Suhartono