Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jabat Wali Kota Muslim New York Pertama, Mamdani Simbol Perlawanan Minoritas di AS
Advertisement . Scroll to see content

Produsen Senjata AS dan China Dominasi Pasar Global 2019, Uni Emirat Arab Masuk 25 Besar

Senin, 07 Desember 2020 - 07:43:00 WIB
Produsen Senjata AS dan China Dominasi Pasar Global 2019, Uni Emirat Arab Masuk 25 Besar
Produsen senjata AS kuasai 5 besar pasar global pada 2019 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Perusahaan Amerika Serikat dan China mendominasi pasar senjata global pada 2019. Sementara itu perusahaan Timur Tengah tampil pertama kali bersama 25 produsen senjata besar. 

Laporan Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengungkap, industri senjata AS menyumbang 61 persen penjualan dari 25 produsen teratas di dunia sepanjang 2019. Sementara China berada di urutan berikutnya dengan menguasai 15,7 persen.

Total penjualan 25 perusahaan itu naik 8,5 persen menjadi 361 miliar dolar AS. Jumlah itu setara dengan 50 kali lipat anggaran tahunan operasional pasukan penjaga perdamaian PBB.

Enam perusahaan AS dan tiga perusahaan China berada di 10 besar. Sementara produsen senjata Inggris BAE Systems mengisi posisi ketujuh.

"China dan Amerika Serikat merupakan dua negara terbesar dalam hal pengeluaran senjata global," kata Direktur Program Pengeluaran Senjata dan Militer SIPRI, Lucie Beraud Sudreau, dikutip dari AFP, Senin (7/12/2020).

AS sudah mendominasi pasar senjata global selama puluhan tahun, namun bagi China merupakan hal baru.

"Peningkatan ini sesuai dengan implementasi reformasi untuk memodernisasi Tentara Pembebasan Rakyat yang berlangsung sejak 2015," ujar Lucie.

Perusahaan AS Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, Raytheon, dan General Dynamics menduduki posisi lima teratas. Sementara itu grup L3Harris Technologies AS berada di posisi ke-10. Tiga perusahaan China, yakni AVIC, CETC, dan Norinco masing-masing berada di posisi 6, 8 dan 9. 

Sementara itu perusahaan Eropa tercecer di urutan belasan.

"Eropa tetap agak terpencar namun jika perusahaan Eropa digabungkan, Anda akan mendapati perusahaan Eropa punya ukuran yang sama (seperti pabrikan AS dan China)," katanya.

Airbus yang merupakan perusahaan patungan Eropa berada di peringkat ke-13 dan perusahaan Prancis Thales di posisi ke-14. Perusahaan-perusahaan itu mewakili 24 negara.

"Perusahaan Eropa lebih terinternasionalisasi," ujar Lucie.

Untuk pertama kalinya, perusahaan Timur Tengah berhasil masuk dalam top 25. Produsen senjata EDGE dari Uni Emirat Arab yang dibentuk oleh sekitar 25 entitas pertahanan pada 2019 masuk ke jajaran top dunia. EDGE berada di posisi ke-22.

Peneliti SIPRI lainnya Pieter Wezeman mengatakan, pasar EDGE naik dipicu kombinasi permintaan nasional akan produk dan layanan militer yang tinggi serta keinginan Timur Tengah mengurangi kebergantungan dari pemasok asing.

SIPRI juga mencatat posisi grup Prancis Dassault naik dari posisi 38 menjadi 17, didorong oleh ekspor jet tempur Rafale pada 2019.

Sementara itu, dua perusahaan Rusia juga berada di 25 besar yakni Almaz-Antey (15) dan United Shipbuilding (25).

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut