Profil Curtis Sliwa, Politisi Republik yang Dikalahkan Zohran Mamdani di Pilwalkot New York
NEW YORK, iNews.id - Nama Curtis Sliwa mencuat ke permukaan setelah diumumkan sebagai pesaing Zohran Mamdani dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) New York. Meski bukan pesaing ketat Mamdani, peran Sliwa tetap diperhitungkan.
Sosok ini bukan orang baru di dunia politik maupun keamanan publik Amerika Serikat. Dikenal luas sebagai pendiri Guardian Angels, Sliwa membawa citra tegas, konservatif, dan populis yang berseberangan dengan gaya progresif Mamdani.
Dari Penjaga Jalanan ke Figur Publik
Curtis Sliwa lahir pada 26 Maret 1954 di Brooklyn, New York. Dia tumbuh di lingkungan kelas pekerja dan sejak muda dikenal sebagai sosok vokal terhadap masalah kriminalitas kota.
Pada 1979, saat New York dilanda gelombang kejahatan jalanan, Sliwa mendirikan Guardian Angels, organisasi sukarelawan yang berpatroli tanpa senjata untuk membantu menjaga keamanan di transportasi umum dan kawasan rawan kejahatan.
Dengan ciri khas beret merah dan jaket bomber merah, kelompok ini menjadi simbol gerakan warga melawan kriminalitas. Popularitas Guardian Angels melesat, menjadikan Sliwa figur publik yang sering diundang di televisi dan radio untuk berbicara soal keamanan dan kebijakan publik.
Kiprah di Dunia Media dan Politik
Selain aktivisme sosial, Sliwa meniti karier sebagai penyiar radio dan pengamat politik. Gaya bicaranya yang blak-blakan dan retorika anti-kejahatan menarik perhatian publik konservatif. Dia kemudian bergabung dengan Partai Republik dan aktif dalam berbagai kampanye politik di New York.
Pada Pilwalkot New York 2021, Sliwa maju sebagai kandidat dari Partai Republik melawan Eric Adams dari Partai Demokrat. Meski kalah telak, penampilannya dianggap berhasil membangkitkan kembali semangat konservatif di kota yang cenderung liberal.