Profil dan Biodata Benazir Bhutto, PM Perempuan Pertama Pakistan yang Berakhir Tragis
JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Benazir Bhutto selalu menarik perhatian publik, terutama karena ia merupakan perdana menteri perempuan pertama di Pakistan sekaligus dunia Islam. Kisah hidupnya penuh perjuangan, pencapaian gemilang, hingga akhir yang tragis di tengah perjuangan politiknya.
Benazir Bhutto lahir pada 21 Juni 1953 di Karachi, Pakistan. Ia berasal dari keluarga politik terkemuka. Ayahnya, Zulfikar Ali Bhutto, pernah menjabat sebagai perdana menteri Pakistan dan merupakan pendiri Partai Rakyat Pakistan (Pakistan People’s Party/PPP).
Benazir menempuh pendidikan di luar negeri. Setelah lulus SMA pada usia 16 tahun, ia melanjutkan studi ke Radcliffe College, Harvard University, kemudian meraih gelar lanjutan di Universitas Oxford, Inggris pada 1977.
Kepulangannya ke Pakistan bertepatan dengan kondisi politik yang memanas. Ayahnya digulingkan melalui kudeta militer oleh Jenderal Zia Ul Haq, dipenjara, kemudian dihukum mati pada 1979. Benazir juga beberapa kali ditangkap dan dipenjara, sebelum akhirnya diasingkan ke Inggris pada 1984.
Di sana, ia bersama saudaranya membentuk gerakan bawah tanah untuk melawan rezim militer.
Pada 1986, Benazir kembali ke Pakistan dan mulai aktif berpolitik secara terbuka. Ia terpilih menjadi wakil ketua PPP dan berhasil menjadi Perdana Menteri Pakistan pada 1988, saat usianya baru 35 tahun. Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai perdana menteri di negara Muslim.
Namun masa jabatannya hanya bertahan dua tahun, karena diberhentikan oleh Presiden Ghulam Ishaq Khan pada 1990. Ia kembali terpilih sebagai perdana menteri pada 1993, namun kembali diberhentikan pada 1996 karena tuduhan salah urus.
Berikut adalah biodata lengkap Benazir Bhutto:
Nama Lengkap: Benazir Bhutto
Tempat Tanggal Lahir: Karachi, 21 Juni 1953
Tanggal Wafat: 27 Desember 2007
Nama Suami: Asif Ali Zardari
Anak:
Bilawal Bhutto Zardari
Bakhtawar Bhutto Zardari
Asifa Bhutto Zardari
Pendidikan:
Radcliffe College, Harvard University
Lady Margaret Hall, University of Oxford
Partai Politik: Pakistan People’s Party (PPP)
Jabatan: Perdana Menteri Pakistan (1988–1990, 1993–1996).
Setelah diberhentikan dari jabatannya, Benazir dan keluarganya tinggal di pengasingan di London selama hampir sembilan tahun. Ia terus mengadvokasi demokrasi dari luar negeri, sementara suaminya sempat dipenjara atas tuduhan korupsi dan dibebaskan pada 2004.
Pada 2007, Benazir memutuskan kembali ke Pakistan untuk ikut serta dalam pemilu 2008. Kepulangannya disambut antusias oleh rakyat, namun juga diiringi ancaman keamanan. Beberapa jam setelah tiba, konvoinya diserang bom bunuh diri. Ia selamat, namun lebih dari 100 orang tewas.
Tragisnya, pada 27 Desember 2007, saat menghadiri kampanye di Rawalpindi, Benazir Bhutto ditembak di bagian leher oleh seorang pria yang kemudian meledakkan diri. Serangan itu menewaskan lebih dari 20 orang.
Benazir meninggalkan warisan politik besar. Dalam surat wasiat politiknya, ia menunjuk putranya, Bilawal Bhutto Zardari, yang saat itu baru berusia 19 tahun, sebagai penerus kepemimpinan PPP. Suaminya, Asif Ali Zardari, ditunjuk sebagai pelaksana tugas sementara.
Editor: Anton Suhartono