Profil Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Ikut Kapal Bantuan ke Gaza
Penghargaan Terkemuka: Time Person of the Year (2019), Right Livelihood Award (2019), dan berbagai penghargaan hak asasi manusia dan lingkungan lainnya.
Greta Thunberg memulai gerakan Fridays for Future pada 2018, saat ia masih berusia 15 tahun. Ia duduk di depan parlemen Swedia dengan papan bertuliskan "Skolstrejk för klimatet" (Mogok sekolah untuk iklim). Aksinya yang sederhana itu menjadi pemicu gerakan global pelajar dan pemuda menuntut tindakan serius terhadap perubahan iklim.
Dalam pidato-pidatonya, Greta menantang para pemimpin dunia untuk bertindak secara ilmiah dan moral. Ia pernah berpidato dengan tajam di hadapan PBB: “How dare you!” yang kini menjadi kutipan ikonik gerakan lingkungan.
Greta Thunberg bukan hanya aktivis iklim tapi juga menjadi pembela hak-hak kemanusiaan, termasuk mendukung rakyat Palestina.
Pada 1 Juni 2025, Greta bergabung dalam pelayaran kapal Madleen, yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Kapal itu dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, dan mengangkut 11 aktivis kemanusiaan lainnya. Mereka berangkat dari Sisilia, Italia, dengan misi menembus blokade Israel dan memberikan bantuan langsung ke wilayah yang dilanda krisis.
Dalam pidatonya sebelum keberangkatan, Greta berkata dengan mata berkaca-kaca:
"Karena saat kita berhenti berusaha itu berarti kita kehilangan rasa kemanusiaan. Tidak peduli seberapa berbahayanya misi ini, bahkan tidak seberbahaya keheningan seluruh dunia dalam menghadapi genosida yang disiarkan langsung."
Pidatonya ini memicu gelombang empati dan juga kontroversi. Israel membantah tuduhan genosida dan menuding Greta menyebarkan fitnah antisemit.