Profil Sheikh Humaid, Khatib Wukuf di Arafah: Imam Masjidil Haram Pertama Bergelar Doktor
RIYADH, iNews.id - Pemerintah Arab Saudi menunjuk Sheikh Saleh bin Humaid, salah satu imam besar Masjidil Haram, menjadi khatib Arafah. Hari Arafah merupakan puncak ibadah haji bagi umat Islam yang digelar setiap 9 Zulhijah.
Arab Saudi telah menetapkan Wukuf di Arafah digelar pada 5 Juni 2025 setelah melakukan pemantauan hilal pada Selasa (27/5/2025). Mahkamah Agung Saudi mengumumkan 1 Zulhijah jatuh pada Rabu (28/5/2025), yang berarti wukuf pada 5 Juni dan Idul Adha 6 Juni.
Presidensi untuk Urusan Agama Dua Masjid Suci menyatakan, Raja Salman bin Abdulaziz telah menyetujui Sheikh Humaid untuk menyampaikan khutbah Arafah tahun ini.
Lantas siapa itu Sheikh Humaid?
Sheikh Humaid lahir di Kota Buraidah, Arab Saudi, pada 1950. Beliau menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) di Kota Makkah, kemudian memperoleh gelar sarjana di Sekolah Tinggi Syariah dan Studi Islam.
Sheikh Humaid memperoleh gelar master dari Universitas Ummul Qura Makkah pada 1977. Gelar doktor dari universitas yang sama dia raih 5 tahun kemudian.
Setelah itu Sheikh Humaid bekerja sebagai asisten dosen di Fakultas Syariah Universitas Ummul Qura hingga menjadi dosen di kampus yang sama.
Selain itu Sheikh Humaid juga menjadi asisten profesor hingga menjadi kepala Departemen Ekonomi Islam.
Sheikh Humaid merupakan pemegang gelar doktor pertama yang diangkat sebagai imam besar Masjidil Haram.
Perjalanan kariernya terus meningkat, Sheikh Humaid diangkat sebagai Wakil Ketua Presidensi untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, lalu menjadi anggota Dewan Syura Saudi. Sheikh Humaid lalu memimpin institusi tersebut pada 2002 berdasarkan perintah kerajaan.
Pada 2009, beliau diangkat menjadi kepala Dewan Peradilan Tertinggi, jabatan yang dipegangnya selama 3 tahun.
Namun pada 2011 Sheikh Humaid meminta mundur sebagai kepala Dewan Peradilan Tertinggi dan diangkat sebagai penasihat di Pengadilan Kerajaan, jabatan setara menteri.
Editor: Anton Suhartono