Profil Zohran Mamdani, dari Sosok Tak Dikenal kini Jadi Wali Kota Muslim New York Pertama
NEW YORK, iNews.id - Profil Zohran Mamdani, wali kota New York yang baru, menarik untuk diketahui. Dia mencatat sejarah sebagai Muslim pertama yang memimpin kota metropolitan tersebut dalam pemilihan wali kota pada Selasa (4/11/2025).
Nama Zohran Mamdani kini menjadi sorotan dunia. Politisi Partai Demokrat berusia 34 tahun itu memenangkan pemilihan wali kota pada Selasa (4/11/2025), mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa, dengan perolehan suara meyakinkan.
Namun di balik kemenangan gemilangnya, perjalanan Mamdani menuju posisi tertinggi di pemerintahan kota terbesar Amerika Serikat itu bukan hal mudah. Dia memulai karier politik dari bawah, sebagai aktivis sosial dan anggota legislatif negara bagian, hingga akhirnya menembus batas sejarah politik yang selama ini didominasi oleh tokoh-tokoh mapan.
Menariknya lagi, Mamdani bukan sosok terkenal saat pertama kali mencalonkan diri pada musim gugur. Anggota Majelis Negara Bagian New York dari Queens itu memulai kampanyenya dengan fokus pada isu-isu rakyat, terutama ekonomi dan keterjangkauan biaya hidup. Visinya yang berpihak pada warga kelas pekerja membuatnya cepat dikenal dan diterima masyarakat luas.
Di antara program unggulannya adalah pembekuan biaya sewa untuk hunian dengan sewa stabil, pembangunan perumahan terjangkau secara masif, kenaikan upah minimum menjadi 30 dolar AS per jam, transportasi umum gratis untuk bus kota, dan pajak lebih tinggi bagi warga superkaya.
Langkah-langkah progresif ini membuatnya disukai oleh generasi muda dan kelompok minoritas yang selama ini merasa terpinggirkan dari kebijakan ekonomi kota.
Wali Kota petahana, Eric Adams, yang sebelumnya berencana maju kembali sebagai calon independen, memilih mengundurkan diri dari pencalonan pada September. Keputusan itu membuka jalan bagi munculnya sosok baru seperti Mamdani, simbol generasi muda dan keberagaman New York.
Pemilik nama lengkap Zohran Kwame Mamdani ini lahir pada 1991 di Kampala, Uganda. Dia adalah putra dari dua tokoh ternama di dunia akademik dan seni, Mahmood Mamdani, profesor ilmu politik dan ahli studi Afrika di Universitas Columbia, serta Miranda Harris (Mamdani), seniman dan pembuat film.
Keluarga Mamdani kemudian pindah ke Kota New York, tempat Mamdani tumbuh besar dan menempuh pendidikan. Dia menamatkan studi di Bowdoin College, Maine, dengan fokus pada ilmu politik dan ekonomi. Sejak masa kuliah, dia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam isu keadilan sosial dan kesetaraan ekonomi.
Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani sempat bekerja sebagai organizer komunitas dan aktivis sosial di Queens, salah satu wilayah paling beragam di New York. Dia banyak terlibat dalam isu-isu seperti hak penyewa, transportasi publik, dan upah layak bagi pekerja migran.
Tahun 2020 menjadi titik balik penting dalam kariernya. Mamdani terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York (New York State Assembly) mewakili distrik ke-36 yang mencakup wilayah Astoria, Queens.
Dalam jabatan itu, dia dikenal sebagai politisi progresif yang berani mengkritik kebijakan tidak adil, termasuk di dalam partainya sendiri.