Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon
Advertisement . Scroll to see content

Protes Pemerintah, Puluhan Demonstran Lebanon Konvoi Mobil saat Lockdown Corona

Rabu, 22 April 2020 - 15:33:00 WIB
Protes Pemerintah, Puluhan Demonstran Lebanon Konvoi Mobil saat Lockdown Corona
Konvoi mobil di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (21/4/2020). (Foto: Twitter)
Advertisement . Scroll to see content

BEIRUT, iNews.id – Puluhan demonstran berkonvoi dari dalam mobil dan memenuhi jalanan di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (21/4/2020) waktu setempat. Aksi itu mereka lakukan sebagai sikap protes terhadap pemerintah atas kesulitan dan jerat kemiskinan yang dihadapi masyarakat akibat kebijakan lockdown dalam upaya mengantisipasi pandemi virus corona (Covid-19).

Aksi itu digelar di saat anggota parlemen untuk pertama kalinya bertemu guna memutuskan kebijakan karantina wilayah demi menekan penyebaran penyakit. Sementara, sejumlah warga juga berhamburan ke jalanan di wilayah lain di Lebanon. Para demonstran mengibarkan bendera dan mengucapkan “Revolusi!”, dari dalam mobil.

Demonstrasi dari dalam mobil menjadi cara baru warga mengekspresikan pendapatnya, sambil tetap menjaga jarak di tengah wabah Covid-19. Para demonstran berkendara dari ibu kota di Beirut menuju gedung teater untuk menemui para anggota dewan. Pertemuan anggota dewan pindah dari gedung parlemen ke gedung teater demi memastikan masing-masing pihak dapat menjaga jarak.

“Orang-orang kehilangan pekerjaan. Gaji dipotong. Kami turun ke jalan karena tidak ada yang berubah sejak kami pergi,” kata Ali Haidar, seorang demonstran yang mengenakan masker, saat ditemui di Beirut, kepada Reutres.

“Pemerintah memberi kami dua pilihan, antara kami mati kelaparan atau mati karena penyakit. Setidaknya biarkan kami mati dengan menunjukkan sikap,” ujarnya.

Pandemi dinilai memperparah situasi di Lebanon yang telah terpuruk akibat krisis keuangan beberapa bulan sebelumnya. Warga setempat harus menghadapi jatuhnya nilai simpanan, melemahnya nilai tukar mata uang, kenaikan harga kebutuhan, serta pemecatan kerja.

Sebelum wabah, Bank Dunia sempat memprediksi 40 persen warga Lebanon akan hidup di garis kemiskinan pada akhir 2020. Namun, proyeksi itu dinilai usang oleh menteri ekonomi Lebanon.

Masalah ekonomi di negara itu berakar pada korupsi dan pemborosan anggaran negara bertahun-tahun yang terungkap pada tahun lalu setelah rakyat mengetahui sedikitnya arus modal yang masuk ke Lebanon. Di samping itu, krisis juga diperparah dengan aksi massa yang memprotes elite penguasa yang telah mendominasi Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.

“Kami semua mewaspadai penyebaran virus dengan tetap berada dalam mobil,” kata Nur Bassam, demonstran lain, saat ditemui di Beirut.

“Keadaan tidak kunjung membaik, kami harus bersuara, khususnya (mewakili) orang-orang di rumah yang tidak dapat bekerja dan menyediakan makanan untuk keluarganya,” tuturnya.

Sejak pertengahan Maret, warga Lebanon hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli makanan atau obat-obatan. Aturan pembatasan itu diberlakukan pemerintah demi menekan penyebaran Covid-19 yang telah menginfeksi 677 orang dan menewaskan 21 orang di Lebanon.

Otoritas di Lebanon juga memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 sampai 05.00 waktu setempat. Pasukan keamanan dikerahkan untuk membantu pemerintah menegakkan aturan tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut