Protes Penetapan Usia Pensiun, Ribuan Warga Rusia Kecam Presiden Putin
MOSKOW, iNews.id - Ribuan pengunjuk rasa melakukan protes atas usulan usia pensiun di Moskow, Rusia, Minggu (29/7/2018). Mereka meneriakkan kritikan untuk Presiden Vladimir Putin dan membawa spanduk menolak usia pensiun yang lebih tinggi.
Tak sedikit pula yang membawa spanduk anti-Putin.
"Putin adalah seorang pencuri," demikian tulisan salah satu spanduk, seperti dilaporkan Reuters, Senin (30/7/2018).
"Berhenti mencuri masa depan kita," isi spanduk lain.
Usulan usia pensiun secara politik sensitif bagi Putin karena memicu serangkaian protes di seluruh Rusia sejak diumumkan pada 14 Juni. Sekitar 90 persen warga menentang undang-undang tersebut, bahkan petisi untuk menentangnya sudah menarik 3 juta tanda tangan online.
Lebih dari 6.000 warga dilaporkan ikut unjuk rasa yang digelar sekitar 2,4 kilometer dari istana Kremlin tersebut.
Di hari sebelumnya, Sabtu (28/7), lebih dari 12.000 warga berunjuk rasa di jalan yang sama.
Pihak berwenang menahan dua penyelenggara protes, Vladimir Milov, mantan wakil menteri energi dan saat ini menjadi juru kampanye oposisi.
Usulan tersebut mengatur usia pensiun pria menjadi 65 dari 60 tahun, sedangkan 63 tahun untuk perempuan dari sebelumnya 55 tahun.
Ini merupakan bagian dari paket anggaran yang dirancang untuk menopang keuangan pemerintah yang sudah didukung oleh anggota parlemen.
Putin sebelumnya berjanji tidak menaikkan usia pensiun dan tidak mengganggu gugat hal tersebut. Namun, dia menegaskan keputusan itu harus dibuat.
"Kita harus melanjutkan bukan dari emosi, tetapi dari penilaian nyata kondisi ekonomi dan prospek perkembangannya dan perkembangan lingkup sosial," kata Putin.
Perubahan usia pensiun ini akan diperkenalkan secara bertahap, dan dimulai pada 2019. Para pejabat mengatakan tindakan itu akan membantu menaikkan rata-rata uang pensiun di Rusia, yang saat ini sekitar 14.400 rubel atau sekitar Rp3,2 juta.
Editor: Nathania Riris Michico