Proyektil Militer Houthi Jatuh di Jazan Arab Saudi, 5 Warga Terluka 2 Rumah Rusak

RIYADH, iNews.id – Proyektil militer yang diluncurkan kelompok milisi Houthi dari Yaman jatuh di Wilayah Jazan, Arab Saudi. Serangan itu melukai setidaknya lima warga sipil setempat.

Pihak berwenang Saudi menyatakan, proyektil itu jatuh di jalan umum. Adapun korban luka terdiri atas tiga warga Arab Saudi dan dua warga Yaman. Mereka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga

Pakistan dan Afghanistan di Ambang Perang Terbuka setelah Perundingan Istanbul Gagal

Tak hanya menyebabkan korban luka, puing proyektil Houthi juga merusak dua rumah, sebuah toko bahan makanan, dan tiga mobil milik warga.

Koalisi Arab pimpinan Saudi melaporkan, dalam beberapa pekan terakhir, terjadi peningkatan serangan udara yang diluncurkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman terhadap wilayah Saudi. Kelompok milisi yang didukung Iran itu menyasar tempat-tempat yang dihuni oleh warga sipil.

Baca Juga

Kelompok Houthi Serang Bandara Abha di Arab Saudi, 1 Pesawat Sipil Terbakar

Serangan di Jazan kali ini terjadi dua hari setelah Koalisi Arab mengklaim telah menggagalkan serangan rudal balistik oleh Houthi di Ibu Kota Saudi, Riyadh. Sebelumnya, koalisi itu juga menghancurkan enam pesawat tak berawak atau drone bersenjata yang diluncurkan ke kota-kota di selatan Saudi.

Baca Juga

Proyektil Roket dari Kelompok Syiah Houthi Jatuh di Dekat Rumah Sakit Saudi

Juru Bicara Koalisi Arab, Turki al-Maliki mengungkapkan, Arab Saudi sampai sejauh ini telah telah mencegat 526 drone dan 346 rudal balistik. Menurut dia, tidak ada negara selain Arab Saudi yang mencegat rudal balistik dan drone sebanyak ini.

“Milisi Houthi adalah satu-satunya kelompok teroris di dunia yang memiliki kemampuan militer ini dengan dukungan dari Garda Revolusi Iran,” kata al-Maliki kepada Alarabiyah dalam sebuah wawancara pada akhir pekan lalu.

Riyadh menyatakan, serangan pesawat tak berawak Houthi juga menyebabkan pesawat sipil di Bandara Abha terbakar pada pertengahan Februari lalu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil