LONDON, iNews.id – Puluhan ribu karyawan kereta api di Inggris hari ini mogok kerja. Aksi tersebut dilakukan para buruh itu sebagai bentuk protes atas upah dan pekerjaan mereka.
Aksi terbesar sejak 30 tahun lalu itu diperkirakan akan merembet ke sektor lain dalam beberapa bulan ke depan.
Berapa Kali Israel Melanggar Gencatan Senjata Gaza?
Sejak fajar, sudah terlihat pita-pita pembatas di lokasi aksi yang akan dipakai oleh sebagian dari 40.000 lebih pekerja kereta api yang berencana mogok kerja pada Selasa (21/6/2022), Kamis (23/6/2022), dan Sabtu (25/6/2022) itu. Pemogokan membuat jaringan kereta api hanya beroperasi sebagian dan dengan layanan yang sangat terbatas.
Jaringan kereta bawah tanah London Underground juga ditutup akibat aksi protes itu.
Inggris Siap Beri Pinjaman Rp22,3 Triliun untuk Kembangkan MRT Jakarta
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, aksi kalangan industri akan merusak bisnis selama masa pemulihan akibat pandemi Covid-19. Apalagi, pemerintahannya kini sedang ditekan untuk berbuat lebih banyak membantu warga Inggris menghadapi hantaman ekonomi terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir di negara itu.
Serikat pekerja mengatakan, aksi mogok karyawan kereta api hari ini baru menjadi awal dari ekspresi dari ketidakpuasan mereka. Guru, petugas medis, petugas kebersihan, dan bahkan barista berencana melakukan aksi serupa ketika lonjakan harga makanan dan bahan bakar mendorong inflasi ekonomi di Inggris menuju angka 10 persen.
Inggris Pecat Seorang Ulama terkait Penolakan Film The Lady of Heaven tentang Putri Nabi Muhammad
“Aksi kami akan berlanjut selama diperlukan,” kata Mick Lynch, sekretatis jenderal Pekerja Kereta Api, Maritim, dan Angkutan (RMT), sehari menjelang mogok besar-besaran itu.
PM Johnson mengatakan, aksi serikat pekerja itu hanya merugikan orang-orang yang seharusnya mereka bantu.
Ukraina Dapat Senjata Canggih dari Inggris, Zelensky: Terima Kasih PM Johnson!
“Dengan melanjutkan pemogokan kereta api ini, mereka mengusir para komuter yang sangat mendukung pekerjaan karyawan kereta api, juga memengaruhi bisnis dan masyarakat di seluruh negara ini,” ungkap Kantor Perdana Menteri Inggris, hari ini, dengan mengutip pernyataan Johnson.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku