Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Makin Sengit, Amerika Peringatkan Warganya Hindari Perbatasan Thailand-Kamboja
Advertisement . Scroll to see content

Putin Ingatkan Biden: Hubungan AS dan Rusia Bisa Putus jika....

Jumat, 31 Desember 2021 - 09:42:00 WIB
Putin Ingatkan Biden: Hubungan AS dan Rusia Bisa Putus jika....
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Presiden AS Joe Biden bahwa hubungan kedua negara bisa putus jika Barat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow terkait konflik di Ukraina. Dia pun menyebut langkah semacam itu bakal menjadi kesalahan AS dan sekutunya.

Hal itu disampaikan Putin kepada Biden lewat percakapan telepon antara keduanya yang berlangsung pada Kamis (30/12/2021) waktu Amerika Serikat. Menurut Kremlin (sebutan bagi pusat pemerintahan Rusia di Moskow—red), Rusia puas dengan hasil pembicaraan telepon tersebut.

Penasihat Putin, Yuri Ushakov mengatakan, pembicaraan telepon antara dua pemimpin dunia itu difokuskan pada jaminan keamanan yang diinginkan Moskow dari Barat terkait pengerahan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Ushakov mengatakan, Biden tampaknya setuju bahwa Moskow memerlukan jaminan itu dan sepertinya serius dengan negosiasi meskipun perbedaan pendapat masih ada dan kemungkinan kompromi masih belum jelas hingga kini.

Rusia telah memicu kekhawatiran negara-negara Barat dengan pengerahan puluhan ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dalam dua bulan terakhir. Namun, Moskow membantah rencana untuk menyerang Ukraina dan mengatakan adalah haknya untuk menggerakkan pasukan di negara sendiri jika dipandang perlu.

AS telah berulang kali memperingatkan Moskow bahwa Washington akan memberikan sanksi yang sangat berat jika Rusia melancarkan serangan baru ke Ukraina. Ancaman itu, kata Ushakov, juga ditegaskan lagi oleh Biden selama berbicara dengan Putin pada Kamis.

Putin mengatakan pada Biden bahwa sanksi itu bisa memutuskan hubungan AS dan Rusia.

“Presiden kami segera menanggapi (ancaman sanksi itu) bahwa jika Barat memutuskan –dalam situasi ini atau situasi yang lain– untuk menerapkan sanksi baru seperti yang telah disebutkan, maka hal itu dapat memutus hubungan kedua negara dan menyebabkan kerusakan paling serius antara Rusia dan Barat,” ujar Ushakov.

“Presiden kami juga mengatakan bahwa hal itu akan menjadi kesalahan yang akan dilihat oleh keturunan kita sebagai kesalahan yang amat besar.’

Moskow, yang khawatir jika Barat mempersenjatai kembali Ukraina, mengatakan pihaknya menginginkan jaminan yang mengikat dari aliansi militer NATO tentang ekspansi dan pengerahan senjata mereka di Eropa Timur.

Rusia dijadwalkan akan menggelar pertemuan soal jaminan yang diinginkannya itu dengan AS di Jenewa pada 10 Januari, dengan NATO di Brussels pada 12 Januari, dan satu pertemuan lagi di bawah naungan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa di Wina pada 13 Januari.

Ushakov mengatakan, pembicaraan telepon pada Kamis itu telah menciptakan “atmosfer yang baik” jelang serangkaian pertemuan tersebut.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung pemberontak pro-Rusia pada tahun yang sama ketika pemerintah di Kiev kehilangan kendali atas Ukraina selatan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut