Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Putin: Rusia Bakal Keluar dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam, kecuali....

Jumat, 14 Juli 2023 - 01:01:00 WIB
Putin: Rusia Bakal Keluar dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam, kecuali....
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya bakal menarik diri dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam, kecuali tuntutan Moskow dipenuhi para pihak. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia bakal menarik diri dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam, kecuali tuntutan Moskow dipenuhi para pihak. Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (13/7/2023), menjelang berakhirnya kesepakatan itu pada Senin (17/7/2023).

Dalam komentarnya kepada televisi Rusia, Putin juga mengatakan bahwa PBB sejauh ini gagal memberikan solusi yang memuaskan untuk masalah ini. Dia pun membantah telah menerima surat yang berisi proposal terkait perjanjian itu dari Sekretaris Jenderal PBB.

“Kami dapat menangguhkan partisipasi kami dalam perjanjian itu, dan jika setiap pihak sekali lagi mengatakan bahwa semua janji yang dibuat kepada kami akan dipenuhi, biarkan mereka memenuhi janji ini (terlebih dulu). Kami akan segera bergabung kembali dengan kesepakatan ini,” kata Putin seperti dikutip Reuters.

Seorang juru bicara Kremlin kemudian mengklarifikasi bahwa Rusia belum mengambil keputusan akhir terkait rencana untuk keluar dari Kesepakatan Ekspor Gandum Laut Hitam.

PBB dan Turki menjadi perantara Kesepakatan Gandum Laut Hitam dengan Rusia dan Ukraina pada Juli 2022. Perjanjian itu dibuat untuk membantu meringankan krisis pangan global yang memburuk sejak Moskow melancarkan agresi militer dan memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Untuk meyakinkan Putin agar menyetujui kesepakatan itu, para pejabat PBB pada waktu itu juga setuju untuk membantu Rusia memperoleh ekspor makanan dan pupuknya ke pasar luar negeri—sesuatu yang menurut Moskow gagal mereka lakukan.

Ekspor makanan dan pupuk Rusia sebenarnya tidak tunduk pada sanksi Barat yang dikenakan atas agresi militer di Ukraina. Kendati demikian, Moskow menyatakan bahwa pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi akibat sanksi Barat telah menjadi penghalang bagi pengiriman komoditas Rusia tersebut ke luar negeri.

Beberapa sumber mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menulis surat kepada Putin yang menyarankan agar Moskow mengizinkan Kesepakatan Gandum Laut Hitam diperpanjang selama beberapa bulan lagi. Tujuannya adalah memberi waktu kepada Uni Eropa untuk menghubungkan anak perusahaan Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke jaringan pembayaran internasional SWIFT.

Pada Kamis kemarin, Putin mengatakan bahwa dia belum menerima pesan semacam itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut