Putin Soroti Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS, Bawa-Bawa Inggris dan Prancis
SOCHI, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyoroti ketidakadilan dalam perjanjian pengendalian senjata nuklir New START antara negaranya dan Amerika Serikat (AS). Menurut Putin, ancaman nuklir Inggris dan Prancis juga tidak bisa diabaikan, apalagi keduanya merupakan anggota NATO.
Berbicara dalam forum Valdai Discussion Club ke-22 di Sochi, Kamis (2/10/2025), Putin menyinggung rencana Prancis yang disebut ingin menyediakan “payung nuklir” bagi negara-negara Eropa.
Dia menyebut aneh jika kekuatan nuklir Eropa Barat itu tidak ikut terikat dalam kesepakatan pengendalian senjata internasional.
“Apakah China harus terlibat dalam perundingan New START? Mungkin iya. Tapi kenapa hanya China? Itu berarti mengabaikan potensi nuklir Inggris dan Prancis,” kata Putin.
Putin juga menyinggung keputusan Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan New START dengan alasan China harus dilibatkan. Menurut dia, jika negara Barat ingin Beijing diikutkan, maka negosiasi harus dilakukan langsung dengan China.
“Mereka selalu mengatakan kepada kami ‘bujuk China untuk bergabung dalam sistem pembatasan senjata ofensif strategis.’ Mengapa kami? Kalau ada yang ingin mengajak China, silakan bernegosiasi langsung dengan Beijing. Itu bukan urusan Rusia,” ujarnya.
Pernyataan Putin ini memperlihatkan sikap Rusia yang ingin menegaskan bahwa stabilitas nuklir global tidak bisa hanya dibatasi pada dua negara, melainkan juga harus melibatkan kekuatan nuklir lain seperti Inggris, Prancis, dan bahkan China.
Editor: Anton Suhartono