Putin Ungkap Obrolan Singkat dengan Trump di KTT G-20

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap isi percakapan singkat antara dirinya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sela-sela pertemuan KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan lalu.

Putin dan Trump dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan G-20. Namun, di menit-menit akhir, AS membatalkan pertemuan tersebut.

Baca Juga

Kim Jong-un Tembakkan Rudal Jarak Jauh setelah Kapal Selam Nuklir AS Masuk Korea Selatan

Kedua pemimpin negara pada akhirnya tetap melakukan pertemuan singkat secara informal di sela-sela pertemuan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers di Moskow, Putin menyatakan, dalam percakapan itu dia menjelaskan situasi yang ada di Laut Hitam. Di mana pekan lalu sempat terjadi insiden yang melibatkan kapal perang Rusia dan Angkatan Laut Ukraina di perairan Krimea.

Baca Juga

Kutuk Penangkapan Kapal Ukraina, AS: Tindakan Rusia Keterlaluan

"Singkatnya, saya menjawab pertanyaan-pertanyaannya tentang insiden ini di Laut Hitam. Dia memiliki posisinya sendiri, saya memiliki posisi saya sendiri," kata Putin, seperti dilaporkan Sputnik, Senin (3/12/2018).

"Kami masing-masing berpegang pada pandangan kami sendiri, tetapi dalam hal apa pun saya memberitahunya tentang perspektif kami tentang insiden ini," sambungnya.

Baca Juga

Ketegangan Meningkat, Rusia Tembak dan Tahan 3 Kapal Ukraina

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuturkan, Trump akan bertemu dengan Putin jika Rusia membebaskan perwira Ukraina yang ditangkap usai insiden penembakan dan penangkapan kapal Ukraina tersebut.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Pompeo menyebut keputusan Trump yang membatalkan pertemuan dengan Putin adalah sesuatu yang disesalkan. Namun, dia menegaskan pembatalan itu disebabkan oleh tindakan Rusia di Selat Kerch.

"Kami ingin para perwira itu kembali, kami ingin kapal-kapal itu kembali. Kami menyesal (pembatalan pertemuan Putin-Trump), tetapi Rusia menyebabkan pertemuan ini dibatalkan oleh perilaku mereka di Selat Kerch," kata Pompeo.

Editor: Nathania Riris Michico