Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bencana Tewaskan 618 Orang di Sri Lanka Belum Berakhir, kini Muncul Peringatan Longsor
Advertisement . Scroll to see content

Rajapaksa, Mantan Kepala Perang yang Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka

Minggu, 17 November 2019 - 23:11:00 WIB
Rajapaksa, Mantan Kepala Perang yang Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka
Kandidat presiden dari Partai Rakyat Sri Lanka sekaligus mantan kepala pertahanan masa perang Gotabaya Rajapaksa usai memberikan suaranya selama pemilihan presiden di Kolombo, Sri Lanka 16 November 2019. (Foto: Reuters / Dinuka Liyanawat
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.id - Mantan kepala pertahanan masa perang Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, akan menjadi presiden setelah saingan utamanya mengakui kekalahan pada Minggu (17/11/2019). Pemilihan presiden dilakukan beberapa bulan setelah pengeboman oleh gerilyawan Islam membawa negara itu ke dalam kekacauan.

Rajapaksa mengawasi kekalahan militer separatis Tamil di bawah saudaranya dan kemudian Presiden Mahinda Rajapaksa 10 tahun lalu. Dia menjanjikan kepemimpinan yang kuat untuk mengamankan pulau berpenghuni 22 juta orang, yang sebagian besar adalah umat Buddha Sinhala.

Rajapaksa (70) akan menjadi pemimpin nasionalis terbaru yang berkuasa di seluruh dunia, memanfaatkan kemarahan dan ketakutan masyarakat mayoritas.

Dia dan saudara-saudaranya, yang diharapkan mendapatkan posisi penting, juga dipandang lebih dekat dengan China. Negara Tirai Bambu ini menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pelabuhan, jalan bebas hambatan, dan pembangkit listrik.

Tetapi proyek-proyek ini juga menyebabkan tingkat utang yang tinggi untuk Sri Lanka.

Dalam komentar pertamanya, Rajapaksa mengatakan akan menjadi pemimpin semua warga Sri Lanka, terlepas dari apapun identitas etnis dan agama mereka.

"Ketika kita mengantarkan perjalanan baru ke Sri Lanka, kita harus ingat bahwa semua orang Sri Lanka adalah bagian dari perjalanan ini. Mari kita bersukacita secara damai, dengan martabat dan disiplin dengan cara yang sama ketika kita berkampanye," kata Rajapaksa dalam sebuah cuitan, seperti dilaporkan Associated Press.

Partai-partai politik Tamil sangat menentang Rajapaksa. Hal ini karena Rajapaksa pernah menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap warga sipil pada tahap akhir perang melawan separatis pada 2009.

Namun Rajapaksa dan saudaranya membantah tuduhan itu.

Muslim, kelompok minoritas besar lainnya, mengatakan mereka juga menghadapi permusuhan sejak serangan April di hotel dan gereja di mana lebih dari 250 orang tewas. ISIS mengaku bertanggung jawab.

Dengan setengah suara dihitung dari pemilihan Sabtu kemarim, Rajapaksa memimpin dengan 50,7 persen, sementara saingan utamanya Sajith Premadasa mendapat 43,8 persen.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut