Ratusan Mahasiswa Indonesia 'Kerja Paksa' di Taiwan Korban Penipuan
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Ismunandar mengatakan, ratusan mahasiswa itu dijebak oknum pelaksana program dengan iming-iming akan memperoleh beasiswa kuliah di Taiwan.
Kasus ini terbongkar setelah anggota parlemen Taiwan dari Partai Kuomintang, Ko Chih En, menyebut sejumlah universitas mempekerjakan secara paksa ratusan mahasiswa Indonesia ke pabrik-pabrik melalui program magang.
Menurut Ko, ada sekitar 300 mahasiswa Indonesia berusia di bawah 20 tahun terdaftar di Universitas Hsing Wu melalui program yang dimulai pada Oktober tahun lalu.
Kementerian pendidikan setempat sejatinya melarang mahasiswa tahun pertama magang. Namun perguruan tinggi yang dimaksud tetap mempekerjakan para mahasiwa ke pabrik-pabrik.
Ko mengatakan, para mahasiswa kuliah pada Kamis dan Jumat, sedangkan pada Minggu hingga Rabu mereka diangkut dengan bus-bus ke pabrik di Hsinchu.
Mereka bekerja dari pukul 07.30 sampai 19.30 waktu setempat dan hanya diberi waktu istirahat 2 jam. Mereka juga harus berdiri 10 jam per hari dan mengepak 30.000 lensa kontak.
Sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan muslim. Namun, yang mengejutkan, makanan yang disediakan pabrik mengandung babi. Dia menuduh pihak universitas tidak mendengar keluhan dari para mahasiswa.
Editor: Anton Suhartono