Ratusan Ribu Bangunan Hancur akibat Gempa, Turki Bidik 564 Orang Diduga Lalai
ISTANBUL, iNews.id - Otoritas Turki bergerak cepat menyelidiki pelanggaran di balik runtuhnya ratusan ribu bangunan akibat gempa bumi pada 6 Februari lalu. Dua gempa dahsyat di hari yang sama, bermagnitudo 7,8 dan 7,7, telah merenggut 43.556 nyawa hingga Kamis (23/2/2023) di Turki saja.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan pihaknya akan memperluas penyelidikan terhadap kontraktor bangunan yang diduga melanggar standar keselamatan.
Menurut dia, sejauh ini 564 orang yang diduga terlibat telah diidentifikasi. Sebanyak 160 di antaranya ditahan. Selain itu masih banyak lagi yang akan diselidiki.
Sementara itu sekitar 313.000 tenda darurat didirikan untuk menampung pengungsi yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu 100.000 rumah kontainer juga akan dipasang di zona gempa sebagai hunian sementara.
Soylu menambahkan, Turki diguncang 7.930 gempa susulan pascagundangan pada 6 Februari. Lebih dari 600.000 unit apartemen dan 150.000 bangunan komersial setidaknya mengalami kerusakan sedang.
Dia menambahkan, pemerintah segera membangun gedung permukiman baru untuk para korban di lokasi yang sama.
"Kota akan dibangun di tempat yang sesuai, anak-anak kita akan tinggal di kota yang lebih kuat. Kita tahu ujian seperti apa yang kita hadapi dan kita akan keluar dari dengan lebih kuat," kata Soylu, kepada stasiun televisi TRT Haber.
Presiden Tayyip Erdogan sebelumnya berjanji akan membangun kembali rumah bagi para korban dalam waktu satu tahun.
Pemerintah sudah memulai proses kontrak untuk membangun apartemen baru di kawasan yang terkena dampak.
Editor: Anton Suhartono