Rekor! 100 Perusahaan Pertahanan Dunia Raup Rp11.317 Triliun dari Penjualan Senjata Selama 2024
Setelah meningkatkan pendapatan sebesar 193 persen hingga mencapai 3,6 miliar dolar melalui produksi peluru artileri untuk Ukraina, perusahaan Republik Ceko, Czechoslovak Group, mencatat peningkatan persentase pendapatan paling tajam dibandingkan 100 perusahaan teratas lainnya pada 2024.
Selain itu, di tengah serangan Rusia di wilayah timur Ukraina, JSC Ukrainian Defense Industry, perusahaan pertahanan pemeriutah, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 41 persen menjadi 3 miliar dolar.
Perusahaan-perusahaan persenjataan Eropa telah berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk melawan Rusia. Namun laporan tersebut memperingatkan, pengadaan material, terutama dalam kasus ketergantungan pada mineral penting, menimbulkan "tantangan yang semakin besar" karena China juga memperketat kendali ekspor.
Rostec dan United Shipbuilding Corporation, dua perusahaan persenjataan Rusia yang masuk dalam peringkat, mengalami peningkatan pendapatan gabungan sebesar 23 persen, menjadi 31,2 miliar dolar. Pendapatan itu diraih meski Rusia dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat.
Tahun lalu, produsen senjata di Asia dan Oseania mencatat pendapatan 130 miliar dolar AS setelah sempar turun sebesar 1,2 persen.
Penurunan disebabkan anjloknya pendapatan dari penjualan senjata gabungan delapan perusahaan perusahaan China yakni sebesar 10 persen. Penurunan paling menonjol dialami NORINCO, produsen utama sistem pertahanan darat China yakni sebesar 31 persen.
Namun, penjualan produsen senjata Jepang dan Korea Selatan melonjak, didorong permintaan yang kuat dari pelanggan Eropa maupun dalam negeri, di tengah meningkatnya ketegangan Taiwan dan Korea Utara.
Lima perusahaan Jepang dalam peringkat tersebut meningkatkan pendapatan gabungan mereka sebesar 40 persen menjadi 13,3 miliar dolar. Sementara itu empat produsen Korea Selatan mengalami lonjakan pendapatan sebesar 31 persen menjadi 14,1 miliar dolar.
Perusahaan persenjataan terbesar Korea Selatan, Hanwha Group, mencatat lonjakan sebesar 42 persen pada 2024, dengan lebih dari separuhnya berasal dari ekspor persenjataan.
Israel meraup untung dari genosida Gaza. Untuk pertama kali, sembilan dari 100 perusahaan persenjataan teratas berbasis di Timur Tengah. Kesembilan perusahaan tersebut meraup pendapatan gabungan sebesar 31 miliar dolar AS pada 2024.
Ketiga perusahaan senjata Israel juga masuk dalam peringkat dengan total pendapatan gabungan 16,2 miliar dolar AS atau naik 16 persen.