Rekor di Rusia, 442 Pasien Covid Meninggal dalam Sehari
MOSKOW, iNews.id – Rusia pada Selasa (17/11/2020) melaporkan rekor tertinggi jumlah pasien meninggal akibat Covid yakni mencapai 442 jiwa dalam tempo 24 jam. Rekor tersebut dicatat ketika berbagai wilayah di negara itu tengah berjuang mengatasi isi kamar jenazah yang meluap.
Sementara itu, Eropa telah memberlakukan kembali kebijakan pembatasan baru sebagai respons terhadap gelombang kedua infeksi virus corona yang melanda seluruh dunia. Namun, Rusia menolak untuk memberlakukan lagi karantina wilayah (lockdown) secara nasional.
AFP melansir, otoritas kesehatan Rusia pada hari ini mencatat 22.410 kasus baru Covid. Dengan begitu, total kejadian infeksi virus corona yang terkonfirmasi di negeri beruang merah sajauh ini mencapai 1,95 juta kasus, tertinggi kelima di dunia.
Adapun total kematian akibat virus corona di Rusia per hari ini mencapai 33.391 jiwa.
Rusia telah melaporkan tingkat kematian yang jauh lebih rendah akibat Covid dibandingkan dengan negara-negara lain yang terkena dampak parah. Akan tetapi, para kritikus menuduh Kremlin meremehkan tingkat keparahan krisis kesehatan saat ini.
Data demografis tahun-ke-tahun untuk periode Maret-September lalu menunjukkan, ada lebih dari 117.000 kematian di Rusia. Data itu menunjukkan, jumlah kematian sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Di sejumlah daerah, para dokter dan pasien melaporkan tekanan ekstrem pada layanan darurat kesehatan. Mereka juga kekurangan obat-obatan dan kamar mayat di rumah sakit setempat pun telah meluap karena meningkatnya kematian.
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, pada Senin (16/11/2020) kemarin mengatakan bahwa 84 persen tempat tidur rumah sakit di negara itu yang dialokasikan untuk pasien virus corona telah terisi.
Sementara di Wilayah Ivanovo yang berada di timur laut Moskow, menteri kesehatan setempat Artur Fokin mengatakan, kamar jenazah di daerah itu telah dipenuhi dengan mayat. “Kami sedang mencari ruang pendingin tambahan karena kamar mayat tidak dapat lagi menampung penyimpanan jenazah sampai diserahkan kepada kerabat,” kata Fokin kepada wartawan, kemarin.
Surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta mengatakan bahwa di beberapa daerah Rusia, apotek-apotek telah kehabisan obat. Sementara layanan ambulans sangat kewalahan sehingga tidak dapat menjangkau semua pasien.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengkritik para kepala daerah karena tidak memberlakukan kembali pembatasan secara ketat untuk mengekang gelombang kedua wabah Covid.
“Di sebagian besar daerah dengan situasi tegang, penyebabnya adalah keterlambatan keputusan untuk melakukan tindakan pembatasan,” ujarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil