Remaja Aktivis Greta Thunberg Terima Penghargaan Amnesty International 2019
NEW YORK, iNews.id - Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, dianugerahi penghargaan bergengsi Ambassador of Conscience 2019 dari organisasi hak asasi Amnesty International. Dia adalah pencetus gerakan Fridays For Future yang digalang kaum muda untuk mendesak para politisi memutuskan kebijakan yang tepat.
"Greta telah menunjukkan kepemimpinan yang unik dan keberanian dalam membela hak asasi manusia," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Kumi Naidoo, yang juga adalah seorang aktivis muda selama rezim Apartheid di Afrika Selatan, ketika memberikan hadiah hak asasi manusia itu kepada Thunberg dan gerakan Fridays for Future di Washington.
Greta Thunberg (16) menerangkan bahwa dirinya menerima penghargaan itu atas nama semua pemuda yang tak kenal takut berjuang demi masa depan.
"Penghragaan ini untuk semua pemuda yang tak kenal takut berjuang demi masa depan mereka, masa depan bisa saja mereka terima begitu saja, namun seperti yang terlihat sekarang, mereka tidak mau," kata dia, seperti dilaporkan Deutcshe Welle, Rabu (18/9/2019).
Kumi Naidoo mengatakan, politisi bisa belajar banyak dari para pemuda saat ini, dan dia berharap penghargaan itu akan menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam perjuangan.
"Saya berharap bahwa dengan memberikan Amnesty Ambassador of Conscience Award kepada gerakan Fridays for Future dan Greta, kami memberikan kontribusi kecil untuk mengangkat perjuangan ini dan memberinya tempat yang layak," katanya.
"Anak-anak berperilaku seperti orang dewasa, ketika banyak orang dewasa dan para pemimpin politik dan bisnis bersikap seperti anak-anak," tutur Naidoo.
Greta Thunberg sudah melakukan aksi protesnya lebih dari setahun untuk mendorong tindakan perlindungan iklim. Sejak itu, gerakan yang dimulainya terus meluas.
Aksi pemogokan di sekolah setiap Jumat untuk menggelar protes kini diikuti jutaan orang di seluruh dunia.
Pada Jumat (20/9/2019) mendatang, para aktivis di Jerman dan seluruh dunia akan menggelar aksi besar-besaran. Acara itu diperkirakan akan menarik jutaan orang dengan ribuan aksi dan kegiatan di seluruh dunia, dengan Jerman memimpin di Eropa, yang memiliki lebih dari 400 aksi unjuk rasa terdaftar dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
"Ini adalah sinyal penting," kata Antje von Broock, yang mewakili sekitar 200 kelompok lingkungan, pemuda dan gereja di Jerman.
Editor: Nathania Riris Michico