Restoran dan Tempat Hiburan Tutup, Tikus Kuasai Jalanan di Tokyo
TOKYO, iNews.id - Lockdown akibat wabah virus corona memberikan dampak bagi kehidupan hewan karena berkurangnya aktivitas manusia di tempat umum, termasuk Jepang.
Para pakar mengatakan tempat-tempat yang kini sepi menjadi sasaran operasi tikus yang memperluas area pencarian makanan mereka, seperti jalanan di kota besar seperti Tokyo.
Distrik Kabukicho, Tokyo, yang biasanya ramai oleh manusia, kini sepi. Sebagian tempat yang biasa buka di malam hari seperti bar dan tempat hiburan tutup.
Kondisi tersebut memberikan kesempatan bagi tikus untuk berkeliaran di jalan-jalan.
Hal ini diperkuat dengan tayangan di stasiun televisi NHK, Senin (27/4/2020), puluhan tikus berlarian di jalanan sepi, beradu cepat di antara gedung-gedung untuk mencari makan di tempat sampah.
“Restoran ditutup membuat makanan habis, sehingga mereka mencari makanan ke jalanan,” kata pejabat Asosiasi Pemusnahan Tikus, Tsutomu Tanikawa.
Menurut dia, tikus menjadi tak takut dengan manusia dengan muncul di jalanan karena mereka dalam kondisi lapar.
“ni bukan hanya masalah Jepang, tapi terjadi di seluruh dunia,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (29/4/2020).
Kekhawatirannya, tikus bisa membawa penyakit meskipun bukan Covid-19. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memastikan hewan, termasuk tikus, tak bisa menularkan virus corona.
Kekhawatiran tentang serangan tikus di Jepang sempat menarik perhatian menjelang penutupan pasar ikan Tsukiji di Tokyo pada Oktober 2018.
Penutupan itu memicu pindahnya kawanan tikus ke pusat pertokoan di kawasan elite Ginza. Saat itu pedagang dan pihak berwenang menggelar operasi pemusnahan besar-besaran.
Editor: Anton Suhartono