Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peristiwa Mirip George Floyd Terulang, Polisi AS Bekuk Pria Kulit Hitam hingga Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Ribuan Pelayat Hadiri Memorial Service bagi Mendiang George Floyd

Selasa, 09 Juni 2020 - 13:39:00 WIB
Ribuan Pelayat Hadiri Memorial Service bagi Mendiang George Floyd
Jenazah George Floyd di dalam peti mati emas dibawa masuk ke sebuah gereja di Houston untuk upacara penghormatan terakhir, Senin (8/6/2020) waktu setempat (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HOUSTON, iNews.id - Jenazah George Floyd telah tiba di Houston, Texas, pada Senin (8/6/2020) kemarin waktu setempat. Ribuan orang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum mendiang Floyd dimakamkan.

Gereja Fountain of Praise, tempat jenazah Floyd disemayamkan, di kota Houston membuka kesempatan kepada para pelayat yang ingin melakukan memorial service atau penghormatan terakhir.

Dalam pelaksanaannya, pihak gereja mengimbau kepada para pelayat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan jaga jarak satu hingga dua meter serta mengenakan masker saat antre masuk ke dalam gereja.

Setiap pelayat hanya diberi waktu beberapa detik untuk memberi penghormatan terakhir kapda jasad Floyd. Prosedur ini dilakukan untuk mencegah penularan baru Covid-19 yang masih tinggi di AS.

AFP melaporkan beberapa pelayat datang mengenakan baju bertuliskan "Saya tidak bisa bernapas" yang merupakan ucapan terakhir Floyd saat lehernya ditindih polisi Minneapolis, Derek Chauvin, pada 15 Mei lalu.

Seorang pelayat, Kevin Sherrod, yang datang bersama istri dan anaknya untuk menghadiri penghormatan terakhir bagi Floyd mengatakan insiden yang menimpa Floyd menyadarkan rakyat Amerika bahwa ketidakadilan ras masih terjadi.

Kevin berharap Floyd jadi warga kulit hitam terakhir yang jadi korban rasial di Amerika Serikat. Dia tidak mau masa depan anak-anaknya diwarisi sentimen rasial seperti yang terjadi saat ini.

"Kejadian tersebut (tewasnya George Floyd) membuat kami bersatu sebagai sebuah negara," ujar Kevin.

"Berada di sini bersama anak laki-laki saya sangat bermakna. Ini merupakan bagian dari sejarah dan mereka akan mengingat mereka jadi bagian di dalamnya," ucapnya.

Jenazah Floyd akan dikebumikan tepat di samping makam ibunya. Kota Houston dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir Floyd karena dia lahir dan dibesarkan di kota ini sebelum pindah ke Minneapolis, Minnesota, untuk mencari pekerjaan.

Floyd meninggal di usia 42 tahun setelah mendapat kekerasan dari seorang polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin saat menangkapnya atas dugaan peredaran uang palsu pada 25 Mei lalu. Saat penangkapan, Chauvin diketahui menindih leher Floyd yang mengakibatkan kematian kehabisan napas.

Insiden tersebut memicu aksi demonstrasi besar-besaran menuntut keadilan bagi warga kulit hitam di lebih dari 30 kota di 17 negara bagian. Bukan hanya di Amerika Serikat, demo dengan slogan Black Lives Matter juga menjamur di negara-negara lainnya seperti Inggris, Australia dan Meksiko.

Derek Chauvin Jalani Sidang Pertama

Di saat bersamaan, Derek Chauvin, pelaku kekerasan terhadap Floyd untuk pertama kalinya muncul di persidangan di Hennepin County District Court, Senin (8/6/2020) waktu setempat.

Chauvin yang telah dipecat dari Kepolisian Minneapolis didakwa pasal berlapis yakini pembunuhan tingkat dua dan tiga serta penganiayaan. Hukumannya yakni penjara sampai 40 tahun.

Di pengadilan, Chauvin tidak mengajukan pembelaan. Hakim menetapkan uang jaminan pria 44 tahun itu sebesar 1 juta dolar AS dengan syarat atau 1,25 juta dolar AS tanpa syarat.

Syarat yang dimaksud adalah Chauvin harus menyerahkan semua senjata api yang dimilikinya, tidak bekerja lagi di institusi penegakan hukum atau keamanan dalam kapasistas apapun, serta tidak menjalin kontak dengan anggota keluarga Floyd.

Sebelumnya, tiga rekan Chauvin yang juga telah dipecat dari Kepolisian Minneapolis dihadirkan di pengadilan pekan lalu. Mereka dihadapkan pada dakwaan membantu dan bersekongkol atas peran mereka menangkap Floyd yang diduga mengedarkan uang palsu.

Saat insiden terjadi, ketiganya membantu Chauvin mengamankan Floyd dari dalam sebuah toko. Setelahnya, mereka membiarkan Chauvin menindih leher Floyd dengan lutut selama lebih dari lima menit sampai akhirnya pria kulit hitam itu meninggal dunia kehabisan napas.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut